Istri Yakin Poltak Ditembak Ipda OS dari Belakang, Ini Kata Polisi

Istri Yakin Poltak Ditembak Ipda OS dari Belakang, Ini Kata Polisi

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 07 Des 2021 22:38 WIB
Mobil Poltak Pasaribu dkk ditembak Ipda OS
Bekas tembakan di belakang mobil Poltak Pasaribu (Foto: dok. Istimewa/detikcom)
Jakarta -

Istri Poltak Pasaribu, Listi Boru Silitonga, meyakini Ipda OS menembak suaminya dari belakang. Polda Metro Jaya angkat bicara terkait pernyataan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan keterangan dari istri korban bersifat materi penyidikan yang tidak bisa dibuka seluruhnya kepada publik. Zulpan mengatakan pihaknya telah bersikap transparan dan menetapkan Ipda OS bersalah dan dijadikan tersangka.

"Itu sudah materi pemeriksaan, saya nggak bisa komentar banyak. Tapi saya hanya bisa menyampaikan kesimpulan dari pemeriksaan itu adalah Ipda OS itu sebagai tersangka. Tentunya kalau sudah tersangka, salah kan, begitu," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulpan enggan komentar lebih jauh soal pernyataan istri Poltak yang menyebut suaminya ditembak dari belakang oleh Ipda OS. Bukti adanya tembakan di bagian belakang kendaraan korban pun tidak ditanggapi Zulpan.

"Kalau tadi menanyakan penembakan dari mana itu kan arahnya benar atau salah. Dengan dijadikan sebagai tersangka berarti tentunya sudah dianggap apa yang dilakukan itu salah," ujar Zulpan.

ADVERTISEMENT

Polisi telah menetapkan Ipda OS sebagai tersangka terkait kasus penembakan di exit Tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ipda OS diketahui mengeluarkan tiga kali tembakan saat peristiwa terjadi.

Awalnya Ipda OS melepaskan tembakan peringatan di udara. Namun tembakan pertamanya itu tidak digubris oleh korban.

"Ipda OS melakukan tembakan peringatan di udara. Namun, tidak diindahkan," kata Zulpan.

Zulpan mengatakan saat tembakan peringatan dikeluarkan, korban justru melakukan perlawanan. Korban mencoba menabrak Ipda OS.

"(Ipda OS mendapatkan serangan, kendaraan ini (korban) berupaya menabrak sehingga Ipda OS berupaya membela diri. Ini pengakuan yang diberikan, itu pengakuan Ipda OS," katanya.

Zulpan menambahkan, dari pemeriksaan kepada Ipda OS, polantas itu mengaku mengeluarkan tiga kali tembakan dengan dua di antaranya mengenai korban.

"Tembakan di udara kemudian tembakan yang menembak korban dua-duanya kena. Tiga tembakan," terang Zulpan.

Penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi melakukan pemeriksaan saksi dan bukti. Akibat perbuatannya, Ipda OS dijerat dengan Pasal 351 dan/atau 359 KUHP.

Untuk diketahui, Poltak Pasaribu jadi korban tewas dalam peristiwa penembakan oleh anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, Ipda OS, di Exit Tol Bintaro. Istrinya, Listi boru Silitonga, buka suara mengenai peristiwa ini. Dia membantah mentah-mentah pengakuan pihak Polda Metro Jaya.

"Saya nggak terima, polisi membela diri. Orang ini (Poltak Pasaribu dkk) nggak ada senjatanya. Pembelaan diri doang ini polisinya, si pelaku," kata Listi saat dihubungi detikcom lewat telepon, Rabu (1/12).

Listi mengatakan mendapatkan cerita langsung dari Charles, pria yang menyopiri suaminya, Poltak Pasaribu, saat kejadian, juga dari M Aruan, korban lainnya yang terkena tembakan dan masih dirawat di rumah sakit.

Dari cerita yang diterima Listi, suaminya Poltak Pasaribu dkk saat itu sedang membuntuti seseorang terkait kasus pejabat yang disebut membawa istri orang. Pejabat yang dimaksud ini disebut-sebut merupakan pejabat di DKI Jakarta, namun bukan dari eksekutif.

Saat Poltak Pasaribu dkk membuntuti di jalan menggunakan mobil, polisi yang disebut pihak Polda Metro Jaya sebagai Ipda OS ini menyuruh mereka menepi di pinggir jalan tol. Setelah menepi, tidak disangka-sangka, Ipda OS ini langsung melepas tembakan.

"Agak minggir-lah orang ini di depan. Turunlah satu si pelaku ini. Orang itu nggak tahu itu polisi kan. Langsung ditembak dari belakang. Datang sopir yang depan dikiranya pelurunya ini (ditembakkan) ke atas. Setelah itu bapaknya (Poltak Pasaribu) bilang, 'Aduh, saya ditembak, saya kena'. Kelihatan kan di belakang mobil itu bekas pelurunya," papar Listi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads