Sejumlah wilayah di Bali mengalami bencana akibat hujan sejak Minggu (6/12) malam hingga Senin (6/12) pagi. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menyebut Bali telah mengalami cuaca hujan ekstrem.
"Telah terjadi hujan dengan kategori sangat lebat hingga ekstrem di sebagian wilayah Bali pada tanggal 5 Desember 2021 hingga dini hari tanggal 6 Desember 2021," kata Kepala BMKG Denpasar Agus Wahyu Raharjo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (6/12/2021).
Menurutnya, berdasarkan data pos hujan di seluruh wilayah Bali, terdapat 28 titik pos dengan curah hujan di atas 100 mm/hari. Bahkan beberapa stasiun di memperoleh data hujan di atas 150 mm/hari, yakni di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai 177,4 mm/hari, Stasiun Geofisika Sanglah 187,5 mm/hari, Pos Balai III 188,2 mm/hari, dan Pos Celuk, Sukawati, Gianyar 226,0 mm/hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Curah hujan lebih dari 150 mm/hari merupakan kategori hujan ekstrem," terang Agus.
Agus menuturkan hujan ekstrem di wilayah Bali disebabkan oleh faktor meteorologis, seperti sebagian besar wilayah Bali memasuki musim hujan, indeks El NiΓ±o Southern Oscillation (ENSO) di NINO 3,4 adalah -0,52. Faktor ini secara signifikan meningkatkan potensi hujan di Indonesia.
Selain itu, terdapat pola konvergensi angin di wilayah Bali dan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan penumpukan massa udara dan mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Bali. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 m).
Kemudian, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar 29-30Β°C. Menurut Agus, suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air di wilayah Bali.
Baca juga: Warga Kalteng Diminta Waspada Banjir Susulan |
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Selain itu, cuaca ekstrem ini disebabkan aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator di wilayah Jawa-Bali sehingga mampu meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah tersebut.
Adapun informasi sementara dampak yang ditimbulkan adalah banjir di sebagian besar wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, Karangasem; longsor di wilayah Rendang dan Selat, Kabupaten Karangasem serta Denpasar Utara; termasuk pohon tumbang di Denpasar, Gianyar, Karangasem, Buleleng.
Menurut Agus, prospek cuaca ke depan, yakni pada Senin (6/12) berpotensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali pada sore hingga malam hari. Pada 7 sampai 8 Desember 2021, cuaca secara umum berawan dan berpotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Bali bagian utara.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap.dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir," pinta Agus.