Diketahui, Hakim konstitusi Saldi Isra menyatakan sudah saatnya debat capres Indonesia digelar di kampus seperti dilakukan di berbagai negara maju di dunia. Bahkan Guru Besar Universitas Andalas (Unand) Padang itu mendorong dosen juga secara terbuka mendukung calon presiden dengan argumen ilmiah.
"Kita terlalu fobia, tidak boleh politik di kampus. Di negara-negara maju pemimpin besar debatnya diadakan di kampus. Nggak apa-apa," kata Saldi dalam sebuah seminar yang disiarkan di channel YouTube MK, Minggu (5/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mimbar debat itu, Saldi tidak mempermasalahkan bila akhirnya ada dosen yang pro-capres tertentu. Namun dalam batasan etika yang bisa dibenarkan.
"Oh misalnya dosen ini pro ke calon ini, dosen itu pro ke calon itu, sepanjang itu dalam perdebatan akademik, silakan saja. Yang tidak boleh adalah 'eh kamu harus pilih calon ini ya. Kalau tidak nilainya saya gagalkan'. Itu yang tidak boleh," ujar Saldi.
Debat capres yang berlokasi di kampus sempat menjadi perdebatan dalam Pilpres 2019. Kala itu, KPU dan Bawaslu menyatakan debat capres dan cawapres tidak boleh diselenggarakan di kampus.
(dwia/imk)