Banjir rob kembali menggenangi kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, pagi tadi. Namun sore ini banjir mulai surut.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (4/12/2021) pukul 15.49 WIB, genangan air masih menutup ruas jalan sekitar pelabuhan. Genangan air setinggi 5-10 cm.
Lalu lintas di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa masih tersendat akibat genangan air. Salah satu warga, Suharto, menyebutkan banjir mulai tinggi sejak pukul 06.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga RT 1 RW 8 Kelurahan Ancol, Pademangan, ini mengatakan pagi tadi petugas berdatangan ke permukiman untuk mengevakuasi warga.
"Banjir mulai tinggi udah dari jam 06.00 WIB tadi, sampai jam 12.00 WIB. Kemudian siang tadi baru surut sampai sekarang," ujar Suharto kepada detikcom.
Baca juga: Dampak Banjir Rob di Kepulauan Seribu |
Suharto menuturkan banjir rob di Jalan Lodan Raya pun sudah surut dan warga sudah kembali beraktivitas. Namun, tambah Suharto, banjir masih terjadi di permukiman warga sekitar pelabuhan.
Suharto menyampaikan, untuk menjangkau permukiman warga yang masih terendam banjir, dibutuhkan perahu. "Kalau di dalam pelabuhan mah bukan dalam lagi. Makanya jangan masuk, itu tinggi banget karena harus dijangkau pakai perahu," terang dia.
Dibandingkan tahun sebelumnya, Suharto mengeluhkan banjir rob tahun ini lebih parah. Tolok ukurnya, sambung Suharto, tak ada banjir setinggi dada orang dewasa tahun lalu.
"Jadi banjir ini kayak setahun sekali. Nah, untuk tahun ini, banjir baru terjadi dua minggu kemarin. Tapi ya tidak setinggi, nggak sampai seperut, apalagi dada (banjir tahun lalu). Makanya yang parah itu baru hari ini, sampai motor om saya saja hilang," cerita Suharto.
"Jadi sebelumnya itu banjir, ini sudah banjir yang ketiga, dan kebetulan cukup tinggi. Di jalan ini saja tingginya (sempat) sekitar 70 cm," sambung Suharto.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Akibat banjir rob, siang tadi petugas datang untuk mengevakuasi warga. Bahkan, kata Suharto, petugas masih datang untuk mengecek serta menyelamatkan warga.
"Ini besok ada petugas lagi rencananya datang ke sini. Sampai tanggal 9 Desember nanti," tuturnya.
Kendati demikian, Suharto menjelaskan tidak ada warga yang mengungsi. Mereka hanya mengemasi barang berharga serta meninggalkan rumah. Hal itu dikarenakan warga khawatir terjadi korsleting listrik.
"Ngungsi sih nggak, cuma mereka keluar bawa barang dan cari aman. Soalnya, kan takut ada listrik yang korslet atau gimana. Paling ya kalau ngungsi juga cuma dikit-dikit dan ke tempat sekitar sini yang lebih tinggi saja. Tidak jauh-jauh," ujar Suharto.
Warga lainnya Yanti (43) menyebutkan sore ini banjir sudah surut. Beberapa warga sudah bisa kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.
"Kalau sekarang sudah surut. Sudah ada yang pulang ke rumah. Tapi kalau warga sini yang rumahnya dekat pelabuhan, masih belum bisa balik. Air dari pelabuhan juga tinggi," kata Yanti.
![]() |