229 Unit Bus TransJakarta Dinonaktifkan Usai Kecelakaan 2 Hari Berturut

Jakarta -

PT TransJakarta menjatuhkan sanksi pada dua mitra operatornya, Steady Safe dan Mayasari Bakti. Sanksi berupa pemberhentian operasi sementara merupakan tindak lanjut setelah sejumlah kecelakaan bus TransJakarta, yang terbaru adalah kecelakaan dalam dua hari berturut.

"Pemberhentian operator, pada Steady Safe ada 119 kendaraan dan di Mayasari ada 110 kendaraan," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta M Yana Aditya saat jumpa pers di kantor PT TransJakarta, Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 1, Kota Jakarta Timur, Sabtu (4/12/2021).

Yana mengatakan penghentian didasari sanksi yang tertuang dalam kontrak kerja sama. "Sanksi ini akan diberlakukan pada operator yang melakukan pelanggaran. Artinya, begitu ada pelanggaran, termasuk kecelakaan," jelas dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yana menerangkan pihak operator wajib mengecek unit-unit busnya secara menyeluruh selama operasionalnya dihentikan sementara. Pengecekan armada di antaranya pada bagian brake, steering, engine, hingga transmisi.

"Selama pemberhentian, mereka melakukan pengecekan seluruh armada, semua teknis kendaraan. Operator juga diharuskan pengecekan kesehatan fisik dan mental seluruh pramudi. Jadi kami ada agenda untuk melakukan tersebut," ungkap Yana.

Yana menambahkan PT TransJakarta juga akan membenahi standard operating procedure (SOP) mulai peletakan barang di kabin hingga kecepatan. "Banyak juga kami lihat di pengemudi meletakkan barang pribadi di kabin," ujarnya.

"SOP kecepatan tidak boleh melebihi 50 km/jam. Jadi Kecepatan, operator, dan perbaikan-perbaikan menjadi penting," sambung Yana.

Meski dinonaktifkan sementara, Yana menerangkan, TransJakarta tidak memutus kontrak dengan kedua operator tersebut. Pihaknya hanya akan mengevaluasi hasil pembenahan.

"Nggak ada putus kontrak. Kami mengevaluasi semua. Jadi semua tindakan kami harus ada dasarnya. Sampai hari ini belum ada putus kontrak dengan operator. Jadi kita sedang evaluasi, nanti hasilnya seperti apa, itu yang kita jadikan acuan." jelas dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Kecelakaan TransJ di Cawang Gegara Sopir Hilang Kesadaran Akibat Epilepsi

[Gambas:Video 20detik]

Masih kata Yana, belum ada batas waktu berakhirnya penonaktifan tersebut. Yana menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kedua operator.

"Pemberhentian itu setelah dilakukan evaluasi. Kalau sudah disetujui, baru mulai lagi. Kalau dia cepat, ya bisa langsung beroperasi," tutur Yana.

"Kalau setahun belum beres, ya ikuti prosesnya. Kita akan putuskan apakah unit dan pramudi dapat dioperasikan kembali," pungkasnya.

Halaman 1 2

Selanjutnya