Direktur Utama PT Transportasi Jakarta M Yana Aditya mengatakan pihaknya terbuka terhadap audit yang akan dilakukan pascakecelakaan dua hari berturut bus TransJakarta. Yana juga menyatakan audit menyeluruh dilakukan dengan menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berdasarkan inisiatif PT TransJakarta sendiri.
"KNKT itu murni inisiatif dari kami. Kemarin setelah ada peristiwa Kamis, Jumat kami rapat. Kemudian kami melakukan keputusan melakukan audit dengan KNKT," kata Yana dalam jumpa pers di kantor PT TransJakarta, Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 1, Jakarta Timur, Sabtu (4/12/2021).
Yana menuturkan audit secara menyeluruh dimulai dari aspek berlalu lintas hingga Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Rencananya, imbuh dia, audit akan dilaksanakan mulai minggu depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kita audit dengan KNKT secara menyeluruh, mulai kondisi lalu lintas, pengemudi, dan yang lainnya. Minggu depan mungkin Selasa atau Rabu kita akan mulai auditnya di sini," jelas dia
"Jadi kita terbuka, nanti ada rekomendasi yang bisa dibuka juga, apa perbaikannya. Nah, perbaikan ini akan kita jadikan masukan untuk perbaikan TJ ke depan," imbuh Yana.
Dia berharap rekomendasi dari KNKT bisa membawa perbaikan kinerja TransJakarta, baik dari aspek keamanan operasi maupun operator. "Harapannya, rekomendasinya memang bisa memperbaiki kinerja keamanan operasi dari TJ maupun operator." pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyatakan bakal melakukan audit total TransJakarta. Pemprov DKI menyampaikan akan menggandeng KNKT.
"Kami akan melakukan audit menyeluruh terkait dengan keselamatan operasi. Kemudian, dalam proses audit ini, rencananya TransJakarta akan bekerja sama dengan KNKT," kata Plt Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta, Riyadi, saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/12).
"Makanya TransJ kerja sama dengan KNKT karena di sanalah yang punya kompetensi itu. Saya juga di BUMD nggak punya kompetensi terkait keselamatan operasi transportasi. KNKT yang punya kompetensi untuk cek sejauh mana keselamatan transportasi," imbuh Riyadi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Soal desakan untuk merombak direksi PT TransJakarta, Pemprov DKI mengaku tak mau gegabah sekalipun ada indikasi fungsi operasional TransJakarta tak berjalan optimal.
"Jangan ke situ dulu, dong (rombak direksi). Ini kan nanti akan ada audit dulu, keselamatan operasi mau dicek diaudit dulu. Kan kita belum tahu namanya kecelakaan. Ini kan belum diaudit," pungkas Riyadi.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan melibatkan bus TransJakarta terjadi dua kali dalam dua hari berturut-turut. Pada Kamis (2/11), bus TransJakarta menabrak Pos Lantas PGC Cililitan, Jaktim. Akibat kejadian ini, pos polantas hancur.
Kecelakaan diduga akibat pengemudi TransJ hilang kendali. Kejadian ini mengakibatkan seorang petugas TransJ yang ada di Pos Lantas terluka.
Pada Jumat (3/12), Bus TransJakarta dengan nomor polisi B-7277-TGC menabrak separator busway di daerah Bundaran Senayan, Jakarta Pusat. Bagian kiri bus TransJakarta itu menghantam separator busway. Imbasnya, sejumlah beton separator jalan rusak.
![]() |