Bus TransJakarta mengalami dua kecelakaan dalam dua hari berturut-turut. Akademisi Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Dr Trubus Rahadiansyah, menilai harus ada perombakan pada direksi TransJakarta usai kecelakaan ini terjadi.
"Paling penting kaitannya menurut saya direksi bertanggung jawab terhadap hal seperti itu, kalau perlu dirombak total, karena kecelakaan berulang-ulang kan," kata Trubus kepada wartawan, Jumat (3/12/2021) malam.
Trubus mengatakan direksi TransJakarta seharusnya bertanggung jawab agar kecelakaan tidak terjadi berulang. Dia menilai pergantian direksi perlu dilakukan untuk pembenahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dirombak direksinya, orang-orangnya diganti supaya ada pembenahan secara menyeluruh, dalam hal ini Pemprov, Gubernur DKI, harus mengganti orang-orangnya itu," tuturnya.
Dia juga meminta Pemprov DKI membenahi tata kelola sumber daya, khususnya sopir TransJakarta. Dia mengatakan harus ada tata kelola SDM yang baik agar sopir TransJakarta tidak kelelahan saat bekerja sehingga keselamatan lebih terjamin.
"Harus ada pembenahan tata kelola, jadi tata kelolanya dibenahi, terutama mengenai sopir-sopirnya itu harus diganti, harus di-upgrade karena banyak yang spirit kerjanya sudah menurun. Kedua kan kalau dilihat mungkin jumlahnya terbatas jadi itu kelelahan," tuturnya.
Dia juga berharap ada peremajaan bus serta perbaikan jalan di lintasan khusus TransJakarta atau busway. Menurutnya, jalan di lintasan khusus itu bergelombang.
"Busnya sendiri kan sudah tua, harus diremajakan lagi, itu yang paling utama. Lalu jalan busway kan konturnya naik turun, jadi harus dibongkar lagi tata ulang lagi," ujarnya.
Sebelumnya, kecelakaan melibatkan bus TransJakarta terjadi dua kali dalam dua hari berturut-turut. Pada Kamis (2/11), bus TransJakarta menabrak Pos Lantas PGC Cililitan, Jaktim. Akibat kejadian ini, pos polantas hancur.
Kecelakaan diduga akibat pengemudi TransJ hilang kendali. Kejadian ini mengakibatkan seorang petugas TransJ yang ada di Pos Lantas terluka.
Pada Jumat (3/12), Bus TransJakarta dengan nomor polisi B-7277-TGC menabrak separator busway di daerah Bundaran Senayan, Jakarta Pusat. Bagian kiri bus TransJakarta itu menghantam separator busway. Imbasnya, sejumlah beton separator jalan rusak.
Pemprov DKI mengaku bakal mengevaluasi direksi terkait kecelakaan ini. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh.
TransJakarta telah menghentikan operasi sementara armada operator yang terlibat kecelakaan. PT TransJakarta bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan audit keselamatan operasi. Audit tersebut meliputi beberapa aspek, di antaranya pramudi yang bertugas, jalan, dan armada yang dioperasikan.
"PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) telah menghentikan operasi sementara dari armada operator yang mengalami kecelakaan tersebut, sampai evaluasi mendapat hasil," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Angelina Betris dalam keterangan tertulis kepada wartawan, pada Jumat (3/12).
Simak video 'Berturut-turut Kecelakaan, Pemprov DKI Bakal Evaluasi Direksi TransJakarta':