Gubernur Sumsel Tak Habis Pikir Dosen Unsri Diduga Cabuli Mahasiswi

Gubernur Sumsel Tak Habis Pikir Dosen Unsri Diduga Cabuli Mahasiswi

M Syahbana - detikNews
Sabtu, 04 Des 2021 12:58 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru (Prima Syahbana/detikcom)
Gubernur Sumsel Herman Deru (Prima Syahbana/detikcom)
Palembang -

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengaku kaget saat mengetahui kasus dugaan pencabulan mahasiswi oleh dosen Universitas Sriwijaya (Unsri). Dia mengaku tak habis pikir kasus dugaan pencabulan terjadi di kalangan intelektual.

"Saya terkejut nonton itu di televisi. Saya nggak nyangka kalau masih saja terjadi yang begitu-begitu, padahal di kalangan intelektual," ucap Herman Deru di Palembang, Sabtu (4/12/2021).

Herman Deru meminta semua pihak menyerahkan kasus ini ke polisi. Dia mengingatkan semua pihak tidak menghakimi para terduga pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kita juga tentu harus menggunakan asas praduga tak bersalah ya. Tidak boleh kita langsung menghakimi. Kita ada aparat hukum yang silakan dengan leluasa menyelidiki ini," ujarnya.

Dia mengatakan Pemprov Sumsel bakal terus memberi pendampingan terhadap mahasiswi diduga korban. Dia berharap pendampingan bisa membantu proses penyembuhan trauma terhadap korban.

ADVERTISEMENT

"Saya akan turun dari Dinas Pemberdayaan Perempuan (Dinas PPPA) untuk pendampingan, termasuk trauma healing-nya," jelas Deru.

DPRD Panggil Rektorat Unsri

DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) juga turun tangan setelah kasus ini mencuat ke publik. DPRD telah memanggil rektorat Unsri serta pihak terkait lain terkait kasus ini.

"Saya sebagai Ketua DPRD sekaligus sebagai Ketua Kaukus Perempuan Sumsel ikut atensi terhadap kasus ini. Ini akan saya pantau sampai sejauh mana tindakan dari penegak hukum dari penyidikan ini," ucap Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dia mengatakan kasus ini harusnya tak melebar ke mana-mana jika Rektorat Unsri bertindak cepat menuntaskan kasus dugaan pencabulan oleh dosen terhadap mahasiswi. Dia mengatakan kasus ini mencoreng nama Unsri.

"Jika Rektorat proaktif dan segera selesaikan di internal Unsri, saya rasa informasinya tidak sampai melebar seperti ini. Itu mencoreng almamater. Kita sebagai almamater harus jaga nama baik Unsri. Jangan sampai, karena ulah oknum, nama baik Unsri jadi tercemar," katanya.

Kasus Naik ke Penyidikan

Sebelumnya, polisi menerima tiga laporan terkait kasus dugaan pencabulan yang dialami mahasiswi Unsri. Ada tiga orang mahasiswi yang menjadi pelapor dan dua dosen menjadi terlapor.

Polisi mengatakan salah satu kasus dengan terlapor dosen berinisial A telah naik ke penyidikan. Proses pemeriksaan bakal terus dilakukan.

"Kemarin sudah dilakukan gelar perkara dan sekarang naik dari penyelidikan ke penyidikan. Berarti itu memang sudah kuat. Kita mengarahnya ke penyidikan yang lebih akurat," kata Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Masnoni kepada wartawan, Sabtu (4/12).

Pihak Unsri mengatakan dosen A telah mengakui perbuatannya. A juga telah dicopot dari jabatan kepala jurusan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads