Penembakan Maut di Selatan Jakarta Berujung Ipda OS Dicopot dari Kesatuan

Penembakan Maut di Selatan Jakarta Berujung Ipda OS Dicopot dari Kesatuan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 04 Des 2021 07:27 WIB
Polda Metro Jaya rilis kasus penembakan melibatkan Ipda OS di Jaksel
Polda Metro Jaya rilis kasus penembakan melibatkan Ipda OS di Jaksel (YouTube Humas PMJ)
Jakarta -

Penembakan maut oleh anggota Polda Metro Jaya, Ipda OS yang terjadi di exit Tol intaro, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, berbuntut panjang. Ipda OS kini dicopot dari kesatuan PJR Ditlantas Polda Metro Jaya atas kejadian itu.

Tidak hanya itu, Ipda OS juga masih harus menjalani serangkaian pemeriksaan Propam Polda Metro Jaya dan juga Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Hingga saat ini Polda Metro Jaya belum memastikan ada-tidaknya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ipda OS.

Ipda OS Dicopot dari Kesatuan

Penembakan yang memakan dua korban itu membuat Ipda OS dicopot. Ipda OS kini tak lagi bertugas di Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ipda OS sudah dinonaktifkan dari sana. Dalam rangka pemeriksaan intensif, kan dilakukan pemeriksaan intensif, artinya dia tidak bisa melakukan tugas seperti biasa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).

Ipda OS Tak Ditahan

Meski Ipda OS telah dinonaktifkan sebagai anggota PJR Polda Metro Jaya, namun ia tidak ditahan. Ipda OS dinonaktifkan dalam rangka pemeriksaan di Bidang Propam Polda Metro Jaya dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

ADVERTISEMENT

"Tidak ditahan. Itu kan kalau ditahan ada statusnya, setelah statusnya sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak Video: Jadi Pelaku Penembakan, Polisi PJR Polda Metro Belum Ditetapkan Tersangka

[Gambas:Video 20detik]




Ipda OS Berstatus Terperiksa

Kasus penembakan yang dilakukan Ipda OS ini masih dalam penyidikan Polda Metro Jaya. Status Ipda OS belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Belum juga statusnya belum ditingkatkan jadi tersangka, masih sebagai terperiksa. Penyidikan juga oleh penyidik dari Krimum belum tuntas," tutur Zulpan

Polda Metro Periksa Alat Bukti

Penyidikan Polda Metro Jaya terhadap Ipda OS di kasus penembakan itu belum selesai. Polda Metro Jaya masih mengumpulkan alat bukti dalam perkara tersebut.

"Sekarang prosesnya belum selesai, artinya masih berproses. Karena kan di situ kan di samping pemeriksaan kepada yang bersangkutan, juga dilakukan pemeriksaan terhadap alat bukti atau pun barang bukti yang ditemukan di TKP. Seperti kendaraan yang tertembak, itu dicocokkan dengan senjatanya," terang Zulpan.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya masih membutuhkan pemeriksaan mendalam dalam rangka pembuktian dalam kasus penembakan tersebut.

"Tentunya kan ada uji balistik, betul nggak dia ngaku misalnya dia nembak berapa kali ke udara. Nembak mobilnya yang kena dua orang, sama nggak sama selongsong yang ditemukan, proyektilnya bagaimana? Apakah ngaku tiga tapi tembakannya enam, itulah yang memerlukan waktu ya. Itu kan melibatkan labfor," beber Zulpan.

"Jadi Propam belum selesai meriksanya. Kalau sudah selesai periksanya, baru nanti Propam menentukan juga dari tingkatan pelanggaran disiplin, SOP penggunaan senjata api apakah yang dia lakukan sudah benar," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....


Polda Metro Tegaskan Ketua DPRD DKI Tak Terkait


Sosok pria O yang meminta bantuan kepada Ipda OS hingga berujung penembakan dua pria di Exit Tol Bintaro, Jaksel, masih jadi misteri. Pria O ini saat itu meminta bantuan Ipda OS karena merasa dikuntit tiga kendaraan sejak dari Sentul, Kabupaten Bogor.

Sempat tersiar kabar bahwa pria O ini adalah salah satu staf Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Namun hal ini dibantah oleh Polda Metro Jaya.

"Tidak ada kaitannya sama sekali, itu nggak ada kaitannya. Tidak ada ini kaitannya (dengan Prasetio), ini hanya hubungan personal antara Ipda OS dan Saudara O. Tidak ada kaitannya dengan yang ditanyakan, dengan Ketua DPRD," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).

Zulpan mengungkapkan isi komunikasi Ipda OS dengan pria O sebelum penembakan terjadi.

"Dalam pembicaraan mereka, komunikasi juga tidak ada menyebut nama itu, jadi tidak ada. Hanya hubungan personal melibatkan mereka berdua. Perlu diluruskan itu," ujar Zulpan.

Kasus penembakan yang dilakukan oleh Ipda OS terjadi pada Jumat (27/11) di exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan. Saat itu Ipda OS mengaku membantu pria berinisial O yang melapor kepadanya tengah dibuntuti oleh tiga kendaraan dari Sentul.

Dua orang kena tembak Ipda OS. Dua orang itu bernama M Aruan dan Poltak Pasaribu. Korban Poltak Pasaribu dinyatakan meninggal dunia usai dirawat di rumah sakit.

Halaman 3 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads