Jakarta -
Kecelakaan melibatkan Transjakarta terjadi selama dua hari berturut-turut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut, namun menimbulkan kerusakan fasilitas di lokasi kejadian.
Untuk diketahui, Transjakarta terlibat kecelakaan berturut-turut pada Kamis (2/12) dan Jumat (3/12) kemarin. Pada Kamis (2/12) lalu, TransJ menabrak Pos Lantas PGC Cililitan, Jaktim, kemudian keesokannya TransJ menabrak separator busway di Jl Sudirman.
Menindaklanjuti kejadian kecelakaan ini, Pemprov DKI Jakarta bakal melakukan evaluasi terhadap jajaran direksi Transjakarta. Pemprov DKI menduga direksi tidak bekerja optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada indikasi memang ada yang tidak dilaksanakan secara optimal gitu dan menjadi tanggung jawab siapa, saya kira akan ada keputusan lagi," kata Plt Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Riyadi kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).
Riyadi tidak menjelaskan lebih lanjut siapa direksi yang diduga tak bekerja secara optimal. Dia mengatakan evaluasi bakal dilakukan secara menyeluruh.
"Semuanya kita evaluasi," ucapnya.
Gandeng KNKT Audit Transjakarta
Pemprov DKI akan menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengaudit PT TransJakarta.
"Kami akan melakukan audit menyeluruh terkait dengan keselamatan operasi. Kemudian dalam proses audit ini rencananya TransJakarta akan bekerja sama dengan KNKT," kata Plt Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Riyadi saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Riyadi menilai KNKT memiliki kompetensi dalam keselamatan operasi transportasi. Tujuannya adalah menilai apakah kecelakaan tersebut terjadi karena bus tidak layak beroperasi atau ada faktor lain.
"Makanya TransJ kerja sama dengan KNKT karena di sanalah yang punya kompetensi itu. Saya juga di BUMD nggak punya kompetensi terkait keselamatan operasi transportasi. KNKT yang punya kompetensi untuk cek sejauh mana keselamatan transportasi," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak Video: Kecelakaan TransJ di Cawang Gegara Sopir Hilang Kesadaran Akibat Epilepsi
[Gambas:Video 20detik]
Transjakarta Setop Operasi Armada Terlibat Kecelakaan
Kecelakaan melibatkan bus TransJakarta terjadi berturut-turut selama dua hari terakhir. Menindaklanjuti kejadian tersebut, PT TransJakarta menghentikan operasi sementara armada operator yang terlibat kecelakaan.
"PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) telah menghentikan operasi sementara dari armada operator yang mengalami kecelakaan tersebut, sampai evaluasi mendapat hasil," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Angelina Betris dalam keterangan tertulis kepada wartawan, pada Jumat (3/12/2021).
PT TransJakarta bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan audit keselamatan operasi. Audit tersebut meliputi beberapa aspek, di antaranya pramudi yang bertugas, jalan, dan armada yang dioperasikan.
"Nantinya hasil rekomendasi dari audit akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan prosedur keselamatan pelanggan di internal TransJakarta dan di mitra operator. Harapannya agar kejadian serupa tidak terus terjadi di kemudian hari," ujarnya.
Dua Kecelakaan Transjakarta Jadi Sorotan
Untuk diketahui, kecelakaan TransJakarta terjadi berturut-turut pada Kamis (2/12) dan Jumat (3/12). Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
Pada Kamis (2/12), bus Transjakarta menabrak Pos Lantas PGC, Cililitan, Jaktim. Peristiwa itu mengakibatkan seorang petugas Transjakarta yang sedang istirahat di Pos Lantas terluka.
Tidak hanya itu, kecelakaan mengakibatkan Pos Lantas hancur. Hingga akhirnya bangunan Pos Lantas seluruhnya dihancurkan karena sudah tidak dapat diperbaiki.
Kemudian, pada Jumat (3/12) kemarin, bus TransJ menabrak separator busway. Atas kejadian ini bagian depan dan sisi kiri bus mengalami kerusakan. Beton separator juga pecah.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....
Alasan Sama soal Penyebab TransJ Kecelakaan
Sopir bus bernama Ade Setiyono mengaku hilang kendali akibat botol mineral menggelinding ke pedal gas.
"Itu (botol) botol air mineral jatuh. (Botol) air mineral jatuh, udah sih gitu," kata Ade saat ditemui di lokasi, Jumat (3/12).
Ade mengaku tidak dalam kondisi mengantuk. Dia hanya mengatakan saat tengah menyetir tiba-tiba botol air mineral itu menggelinding ke arah pedal gas sehingga dia kehilangan kendali.
"Jadi saya lagi nyetir, gelinding. Kena gas," terang Ade.
Alasan sopir soal penyebab kecelakaan ini juga sama dengan sopir TransJ yang menabrak Pos Lantas PGC. Sopir mengaku kecelakaan terjadi karena dongkrak menggelinding hingga tekan pedal gas.
"Dugaan awalnya karena dongkrak berat yang bisa membawa beban 15 ton ditaruh (di bawah) jok driver tahu-tahu kan menggelinding pedal gas. Sehingga driver tidak bisa menguasai. Karena langsung menabrak pospol kita," ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Eddy Surasa kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (2/12/2021).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini