Hari Disabilitas Internasional: Tema-Sejarah di Baliknya

Hari Disabilitas Internasional: Tema-Sejarah di Baliknya

Mutia Safira Fitri - detikNews
Jumat, 03 Des 2021 18:40 WIB
Image of the blue painted symbol on a parking spot indicating that the spot is for handicapped only. The symbol is a blue square, with the international symbol for handicapped parking in the middle of it. The black asphalt is clean and new.
Hari Disabilitas Internasional: Tema-Sejarah di Baliknya -- ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/KaraGrubis)
Jakarta -

Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap tanggal 3 Desember. Peringatan tahunan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait disabilitas serta mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat.

Hari Disabilitas Internasional memiliki tema berbeda setiap tahunnya. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, simak berita yang telah kami rangkum.


Hari Disabilitas Internasional: Tema

Dilansir dari situs resmi PBB, Hari Disabilitas Internasional tahun 2021 mengangkat tema "Kepemimpinan dan partisipasi penyandang disabilitas menuju dunia pasca-COVID-19 yang inklusif, mudah diakses, dan berkelanjutan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 Sekjen PBB mendesak semua negara untuk menginklusikan para penyandang disabilitas.

"Saya mendesak semua negara untuk sepenuhnya mengimplementasikan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas, meningkatkan aksesibilitas, dan membongkar hambatan hukum, sosial, ekonomi dan lainnya dengan keterlibatan aktif penyandang disabilitas dan organisasi perwakilannya", demikian tutur Sekjen PBB Antonio Guterres.

ADVERTISEMENT

Menurut PBB, inklusi disabilitas menjadi syarat penting penegakan hak asasi manusia, pembangunan berkelanjutan, perdamaian dan keamanan. Adanya krisis global COVID-19 saat ini semakin memperdalam ketidaksetaraan kelompok penyandang disabilitas yang telah terpinggirkan. Untuk itu, dalam menciptakan dunia pasca COVID-19 yang lebih inklusif, mudah diakses dan berkelanjutan maka para penyandang disabilitas juga perlu diikut sertakan dalam respon dan pemulihan pandemi.

Hari Disabilitas Internasional: Sejarah

PBB menyadari bahwa penyandang disabilitas termasuk dalam salah satu kelompok paling terpinggirkan di masyarakat. PBB memproklamasikan Hari Disabilitas Internasional pada tahun 1992 melalui Resolusi 47/3.

Peringatan tahunan tersebut ditujukan untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat. Peringatan juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai situasi penyandang disabilitas di setiap aspek kehidupan mulai dari politik, sosial, ekonomi dan budaya.

Tak hanya menetapkan peringatan tahunan, PBB kemudian mengadopsi Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) pada 13 Desember 2006. CRPD menjadi perwujudan sikap dan pendekatan baru PBB terhadap penyandang disabilitas. Melalui CRPD, penyandang disabilitas tak lagi dipandang sebagai "objek" melainkan sebagai "subjek" yang memiliki hak dan mampu membuat keputusan atas hidup mereka.

Komitmen WHO pada Hari Disabilitas Internasional dapat disimak di halaman berikutnya

Hari Disabilitas Internasional: Komitmen WHO Untuk Penyandang Disabilitas

PBB menyebutkan, penyandang disabilitas yang tersebar di seluruh dunia termasuk orang-orang yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19. Dalam keadaan normal, mereka sudah mengalami ketidaksetaraan akses berbagai macam hal. Misalnya perawatan kesehatan, pendidikan hingga partisipasi dalam masyarakat. Krisis COVID-19 memperburuk ketidaksetaraan yang mereka alami.

Dalam situs resminya, WHO menyebut lebih dari 1 miliar orang memiliki disabilitas. Namun, hanya sedikit negara yang memiliki mekanisme memadai untuk menanggapi sepenuhnya prioritas dan persyaratan kesehatan penyandang disabilitas.

Untuk itu, WHO menyatakan komitmennya mendukung negara-negara anggota PBB dan mitra pembangunan untuk tidak meninggalkan siapa pun dengan cara menginklusikan para penyandang disabilitas di sektor kesehatan. Komitmen tersebut juga termasuk sebagai bagian dari upaya WHO untuk mengakhiri pandemi COVID-19.

Halaman 2 dari 2
(azl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads