Golkar Terbuka ke Ridwan Kamil: Tapi Capres Tetap Airlangga Hartarto

Golkar Terbuka ke Ridwan Kamil: Tapi Capres Tetap Airlangga Hartarto

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 02 Des 2021 19:54 WIB
Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (Foto: Dyas/detikcom)
Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (Dyas/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan bakal masuk ke partai politik pada 2022. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan pihaknya terbuka bagi siapa pun yang memiliki visi yang sama.

"Ya, kami ini partai terbuka, partai tengah, kalau dalam teori tuh masuk catch all party, jadi siapa pun yang merasa punya visi yang sama, platform yang sama dengan Golkar ya, ideologi Pancasila, kemudian kita adalah partai yang doktrin kekaryaan, sebagai 'developtalisme party', siapa pun yang terima itu, dengan senang hati kami menerima siapa pun yang mau bergabung dengan kami," kata Doli kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Meski begitu, Doli menegaskan Golkar tetap hanya akan mencalonkan Airlangga Hartarto pada 2024. Dia menegaskan keputusan itu sudah bulat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kan orang mau gabung parpol itu kan tentu tadi itu, harus berdasarkan dia mempunyai visi dan pandangan yang sama dengan partai itu, bukan karena kepentingan tertentu. Bahwa kemudian setelah gabung dengan partai ia ikuti proses soal rekrutmen tentang posisi-posisi politik, itu urusan lain. Tapi saya tegaskan, kalau soal pilpres, Golkar sudah punya keputusan, capres kita adalah Pak Airlangga Hartarto," ucapnya.

"Hari ini sampai sekarang Golkar sudah memutuskan dan tidak ada perubahan bahwa calon presiden, Pak Airlangga," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Doli juga menyatakan Golkar terbuka jika Ridwan Kamil mau maju sebagai calon wakil presiden bagi Airlangga Hartarto. Dia menyebut pihaknya juga sampai saat ini terus membangun komunikasi politik dengan partai lainnya.

"Kalau bicara soal pasangan, terus kemudian paket pasangan Pak Airlangga nanti, dengan parpol mana nanti kami berkoalisi, sampai sekarang ini kita sedang membangun komunikasi dengan semua pihak. Baik institusi parpol maupun dengan tokoh yang nama-namanya sering disebut dan beredar selama ini. Kami buka komunikasi dengan semuanya dan segala kemungkinan bisa terjadi," ujarnya.

Untuk diketahui, Ridwan Kamil memberi sinyal bakal bergabung dengan partai politik (parpol) tahun depan. RK pun memberikan kode parpol yang bakal dia pilih.

Ridwan Kamil mulanya menjawab soal peluangnya maju Pilpres 2024 dan mengaku belum ada tawaran dari parpol mana pun. Dia lalu menyinggung soal rencananya bergabung ke parpol tahun depan.

"Jadi kalau ternyata tidak ada partai yang mengusung, yang paling realistis dalam menu politik saya adalah melanjutkan gubernur jilid dua. Tapi kalau ada partai yang merasa butuh tokoh yang elektabilitasnya lumayan, mungkin sosok saya akan dihitung ya saya bismillah. Makanya saya sudah putuskan, tahun depan saya masuk parpol," kata Ridwan Kamil.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam diskusi Fisipol Leadership Forum: Road to 2024 yang diadakan Fisipol UGM, Kamis (2/12/2021).

RK mengaku belum menjatuhkan pilihan bergabung ke parpol mana. Dia pun menyebutkan beberapa warna parpol yang sedang ditimbang.

"Warna yang mana, apakah warna taplak (kuning) ini atau warna baju satpam, atau hijab merah saya belum tahu sedang saya dekati," ucapnya.

Meski begitu, RK memberikan kisi-kisi soal bakal bergabung ke partai mana. Ridwan Kamil menegaskan akan bergabung dengan partai yang beridealisme Pancasilais.

"Tetapi yang pasti (parpol) paling Pancasilais kira-kira gitu ya, saya akan di situ. Karena menurut saya Pancasila itu harga mati tidak boleh terlalu ke kiri tidak boleh terlalu ke kanan, politik jalan tengahlah yang saya pilih," tegasnya.

Partai Pancasilais dipilih karena menurutnya dapat merangkul golongan kiri maupun kanan. Partai seperti itulah yang menurut RK dibutuhkan pada saat ini.

"Kadang-kadang saya juga sering di-bully oleh yang kanan, kadang-kadang di-bully juga oleh yang kiri karena mengambil posisi di tengah," ucapnya.

"Bagi saya itu tadi, tengah ini kebutuhan hari ini merangkul yang terlalu kanan juga bisa merangkul yang terlalu kiri. Mungkin dianggap juga nggak jelas. Ada persepsi itu nggak masalah karena politik ada persepsi," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(maa/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads