Anggota DPR RI termuda, Hillary Brigitta Lasut, mengakui meminta bantuan pengamanan TNI dengan mencolek langsung KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Hillary memberikan penjelasan soal permintaannya ini.
"Banyak yang bertanya soal apakah benar saya meminta ajudan atau bantuan pengamanan dari TNI. Benar, saya menyurat ke KSAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan Permen No 85 Tahun 2014," kata Hillary di akun Instagram seperti dikutip Kamis (2/12/2021).
Hillary mengaku sudah lama mempertimbangkan bantuan pengamanan TNI karena secara fisik dan mental selalu siap untuk keadaan darurat. Hillary mengaku terlalu sering merepotkan Kapolri kalau memintanya kepada kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait banyaknya kasus masyarakat kecil di Sulut yang saya kawal, saya merasa lebih nyaman kali ini meminta bantuan TNI," kata Hillary.
Politikus Partai NasDem ini membeberkan alasan meminta bantuan TNI untuk pengamanan. Dia berbicara dunia politik yang misterius hingga tugas-tugas ke luar.
"Kalau ditanya kenapa, jujur saja saya harus mengakui, cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," kata Hillary.
"Keharusan untuk tugas luar, bertemu banyak orang, dan bertemu masyarakat sampai larut malam, serta mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat membuat ancaman dan rasa khawatir tidak terelakkan," imbuh dia.
Hillary mengaku tinggal sendiri di Ibu Kota dengan bibi dan adik-adiknya yang semua masih kecil. Selain itu, ayahnya bertugas di daerah perbatasan yang membuat dirinya mempertimbangkan pengamanan.
"Tidak ada yang kuat secara fisik di rumah, adik laki-laki saya yang paling besar baru lulus SMP, yang paling kecil baru 3 tahun," ujar Hillary.
Anggota Komisi I DPR itu menyebut dirinya berkewajiban menjaga adik-adiknya selepas kepergian almarhum ibunda. Ini membuatnya bertekad membuka diri meminta bantuan pengamanan, khususnya karena dia mengaku sering berselisih paham dengan banyak pihak ketika membela masyarakat Sulut.
Tonton juga Video: KSAD Minta Prajurit TNI Tempel Polisi di Setiap Kegiatan
Selain itu, ayahnya disebut khawatir kepadanya yang sering tanpa sadar--kata Hillary--terkadang berselisih paham dengan kelompok ekstrem.
"Saya bukan orang yang suka diikuti ke sana-kemari. Tetapi, karena berbagai pertimbangan ini, saya sadar saya tidak jago bela diri, saya perempuan yang punya cita-cita besar tapi tidak bisa menutupi kemampuan fisik saya terbatas, dan walaupun saya yakin wanita bisa jadi apa saja, saya rasa tidak ada salahnya mengakui keterbatasan diri sendiri dengan meminta bantuan selama tidak menyalahi aturan," ujar Hillary.
Hillary menegaskan permintaan bantuan pengamanan dari TNI bukan buat gagah-gagahan. Dia menegaskan ingin merasa aman ketika berbicara atau melaksanakan tugas yang sensitif.
"Sehingga saya bisa dibilang meminta bantuan pengamanan karena butuh dan terdesak, bukan untuk kelihatan keren saja. Ada hal-hal besar dan strategis yang akan saya suarakan beberapa saat ke depan dan berpotensi mengganggu sekelompok oknum, sehingga saya yakin tindakan antisipasi tidak ada salahnya," ujarnya.