Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Gerindra masih menengok sejumlah survei terkait kemungkinan pasangan calon Prabowo Subianto-Puan Maharani. Politisi Senior PDIP, Hendrawan Supratikno menilai Gerindra sedang menerapkan teori wait and see.
"Sebelum sampai pada putusan final, semua politisi membuat pernyataan yang normatif. Bermain-main dengan narasi dan diksi yang sifatnya longgar dan tidak mengikat," kata Hendrawan saat dihubungi, Rabu (1/12/2021).
Tak hanya itu, Hendrawan menyebut Gerindra memang tengah memainkan politik wait and see. Karena itulah, menurutnya, memang belum ada yang pasti terkait persoalan Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua bersikap 'wait-and-see', sambil melihat hasil survei, dinamika politik, momentum relasi, perkembangan geopolitik global, dialektika spiritual, dsb. Jadi media yang berusaha mencari kepastian akan kecewa. Dunia politik membuat yang pasti kalau bisa disamarkan atau tidak pasti. Ini dalam teori disebut 'pengacakan logika'," ucapnya.
Hendrawan menyebut semua memang baru akan membuat keputusan di tikungan terakhir. Meski begitu, dia mengingatkan bahwa PDIP satu-satunya partai yang saat ini sudah memiliki tiket pada 2024.
"Semua baru buat putusan di tikungan terakhir, Biar waktu yang akan menjawab. Yang jelas sebagai partai kami satu-satunya parpol yang sudah punya tiket," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Gerindra Bakal Cek Survei
Dukungan kepada Prabowo Subianto dan Puan Maharani untuk mencalonkan diri sebagai presiden (2024) muncul. Partai Gerindra nantinya akan mengambil keputusan politik yang dinilai paling tepat.
"(Soal deklarasi Prabowo-Puan) tentu saja keputusan politik akan kita ambil di waktu yang tepat. Pada suasana yang benar," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
Gerindra ingin keputusan politik yang akan diambil ke depannya dapat sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan. Maka, Muzani menyebut Gerindra akan menimbang dan menampung berbagai survei politik terkait pengusungan capres.
"Supaya tidak melenceng terlalu jauh. Mudah-mudahan tepat. Untuk bisa tepat, maka survei adalah salah satu indikator dan cara dari banyak lembaga survei bukan hanya dari satu," ujar Muzani.