Tumpukan tanah sisa galian drainase vertikal atau sumur resapan menumpuk di Jl Sirsak, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Warga di jalan tersebut mengeluh karena tumpukan tanah menghalangi pagar rumah mereka.
Pantauan detikcom, Rabu (1/11/2021), di sepanjang Jalan Sirsak, terdapat 4 gundukan tanah merah sisa galian proyek sumur resapan air. Ada tiga rumah akses masuknya terhalang oleh gundukan tanah.
Tak hanya itu, pada akses Jalan Lobi-Lobi II yang melewati Jalan Sirsak juga ditemukan empat gundukan tanah. Dua di antaranya tepat persis menghalangi pagar warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pengguna jalan mencoba melewati Jalan Sirsak. Namun, karena ada gundukan tanah di badan jalan, mobil tersebut tidak bisa melintas. Pengendara memilih memutar balik kemudi.
Warga Jl Sirsak, Nadim Al-Farell, menjadi salah satu warga yang rumahnya terhalang. Menurutnya, pekerja proyek membiarkan gundukan tanah usai proyek drainase vertikal selesai.
"Pengerjaan kurang lebih seminggu. Gundukan tanah ini belum diangkut mungkin dari 2 hari lalu," sebutnya saat dijumpai di Jalan Sirsak, Rabu (1/11/2021).
Nadim mengaku, setelah proses penggalian selesai, tidak ada petugas yang membersihkan semua sisa galian. Dia hanya mengetahui petugas membersihkan satu gundukan dan membiarkan gundukan lain.
"Saat udah digali, udah selesai, tanahnya belum diangkut berhari-hari. Tadi ada (petugas datang). Sedikit doang (pembersihan tanah) di sini. Terus udah, nggak tau ke mana lagi," tambahnya.
Akibat adanya gundukan ini, beberapa mobil milik warga tak bisa keluar rumah. Kondisi ini disebut mengganggu aktivitas sehari-hari.
![]() |
"(Keluhan warga lain) pasti ada. Cuman belum ada yang bersuara. Karena akses jalan ke sini (Jalan Sirsak) ya jalan ini aja. Semua pasti keganggu. Mobil nggak bisa keluar. Nggak bisa. Di Jalan Lobi-lobi II juga sama nggak bisa keluar," terangnya.
Soal gundukan di Jl Sirsak ini diadukan oleh salah seorang pengguna Twitter dengan akun @ferdihmzh. Dia melapor dengan menyebut akun Twitter resmi Pemprov DKI Jakarta, dan Gubernur Anies Baswedan.
Akun Twitter Pemprov DKI Jakarta merespons. Laporannya sudah dihimpun di situs CRM, situs pusat aduan warga DKI Jakarta.
(aik/aik)