SD Negeri Karangharja 2 di Cisoka, Kabupaten Tangerang, kondisinya memprihatinkan. Atap di dua ruang kelas sekolah itu jebol sehingga membahayakan siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Salah satu guru, Ahmad Lomri mengaku kondisi gedung sekolah ini sudah dikeluhkan para wali murid. Menurutnya, para wali murid mengeluhkan keamanan anaknya saat belajar di kondisi gedung seperti ini.
"Betul dikeluhkan ada orang tua siswa yang ngomong ke saya itu gimana gentengnya pada bolong begitu. Guru juga khawatir dengan kondisi ini bukan orang tua saja. Guru juga ikut bertanggung jawab jadi jika turun hujan di ruang kelas yang jebol saya amanin siswa supaya tidak terjadi hal yang diinginkan. Nanti pas hujan reda baru masuk lagi ke kelas," kata Lomri kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lomri menjelaskan, saat terjadi hujan deras para siswa terpaksa harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, tidak jarang hal itu mengakibatkan terhentinya kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Kalau terjadi hujan deras kami juga harus memberhentikan kegiatan pembelajaran dan mengeluarkan anak-anak dari kelas untuk menjaga keselamatan dan keamanan mereka dari hal yang tidak diinginkan seperti adanya material yang jatuh dari atap sekolah," tambah Lomri.
![]() |
Lebih lanjut, Lomri membeberkan jebolnya atap ini disebabkan angin besar yang menerjang beberapa bulan yang lalu. Menurut dia, dua ruang kelas yang jebol digunakan oleh siswa kelas IVA dan IVB.
Lomri mengatakan saat ini pelaksanaan PTM terpaksa tetap memakai ruang kelas tersebut. Sebab, SDN Karangharja 2 tidak memiliki ruang kelas alternatif.
"Kondisinya memprihatinkan karena atap kelas dan genteng itu jebol akibat angin besar yang menerjang sejak beberapa bulan yang lalu. Persisnnya di bulan apa saya lupa, tetapi pas kejadian itu genteng sekolah pada terbang dan copot, ditambah sama hujan yang masuk ke dalam atap hingga jebol," ucap Lomri.
"Kami terpaksa harus tetap memakai ruangan yang rusak itu, untuk proses KBM siswa/siswi SDN Karangharja khususnya bagi kelas IV, karena selain tidak ada ruangan lagi, saat ini siswa sedang melaksanakan ujian," imbuhnya.
Total jumlah siswa di SDN Karangharja 2 ada 400 siswa. Sementara untuk kelas IVA dan IVB sebanyak 62 siswa.
![]() |
Lomri mengaku sudah pernah melaporkan dan mengajukan untuk perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Namun, hingga saat ini belum ada respons dari pemerintah setempat.
"Tetapi sampai sekarang tidak ada tembusan, bahkan kemarin juga kita sudah laporkan ke pemerintah setempat (Kecamatan) dan sama tidak ada respons juga. Hanya saja kemarin ada anggota dewan yang menanyakan kondisi sekolah," ungkapnya.
Lomri berharap pemerintah dan dinas terkait untuk segera membantu proses perbaikan sekolah ini. Sebab, para orang tua murid sudah yang menanyakan dan mengeluhkan terkait keselamatan anak-anaknya.
"Tetapi kami tidak bisa jawab juga memang kondisinya begini," pungkas Lomri.
(mae/mae)