Kota Tangerang kembali menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 hingga 13 Desember 2021. Pemerintah Kota Tangerang mengungkap penyebab daerahnya naik level PPKM.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan wilayahnya kembali menerapkan PPKM level 2 dikarenakan jumlah tracing COVID-19 rendah. Arief mengaku pihaknya kesulitan melakukan tracing kepada warga negara asing (WNA) yang positif Corona saat melakukan karantina setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
"Yang jadi kendala dan kesulitan kita, itu data WNA, kalau dia (WNA) positif, datanya masuk ke Kota Tangerang. Karena kan mereka adanya di hotel-hotel bandara yang ada wilayah kami (Kota Tangerang). Jadi kita tracing-nya bagaimana? Padahal mungkin Kota Tangerang bukan final destination-nya para WNA," kata Arief saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa, (30/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menyebut Bandara Soetta masuk wilayah administrasinya sehingga data dari para WNA yang positif COVID-19 masuk ke data Pemkot Tangerang. Selain itu, menurutnya, beban tugas tracing COVID-19 para WNA itu dilimpahkan ke Pemkot Tangerang.
Politikus Partai Demokrat ini juga menduga bahwa para WNA itu tertular COVID-19 di negara asalnya alias di luar negeri. Karena itu, Arief mengungkapkan pihaknya kebingungan saat melakukan tracing.
"WNA masuk ke Kota Tangerang, dia positif (COVID-19). Karena bandaranya ada di Kota Tangerang, datanya dimasukin ke Kota Tangerang, kan itu tugas kita (untuk) tracing. Sedangkan dia (WNA) kena COVID-19-nya di luar negeri, siapa yang mau di-tracing? Dia mau ngeongkosin kita ke luar negeri? Tracing keluarganya?" ucapnya.
Arief meminta pemerintah pusat membedakan data antara para WNA yang positif COVID-19 di Bandara Soetta dengan data pasien COVID-19 lain di Kota Tangerang. Menurutnya, Pemkot Tangerang sudah memaksimalkan tracing COVID-19 sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
"Karena ini hal teknis yang mudah-mudahan ada solusinya dari Kementerian Kesehatan ya. Kita terus masif kok tracing-nya," ungkap Arief.