Pemerintah Kota Depok kembali membuka pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai hari ini. Prokes di sekolah diperketat.
Ketua Satgas COVID-19 SMPN 2 Depok Arief Setiawan mengatakan evaluasi telah dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan PTM terbatas kali ini. Evaluasi itu seputar penerapan protokol kesehatan yang lebih baik.
"Kita melaksanakannya tentu kemarin sudah mengevaluasi hal-hal yang perlu kita tingkatkan," kata Arief di SMPN 2 Depok, Selasa, (30/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah bagaimana kita menjaga penerapan protokol kesehatan lebih baik," tambahnya.
Arief juga mengatakan lebih memberdayakan unsur tiga komponen, yaitu wali kelas, guru piket kegiatan belajar-mengajar dan guru piket Satgas COVID-19. Arief juga mengevaluasi setiap kondisi siswa yang sedang tidak sehat.
"Salah satunya lebih memberdayakan unsur tadi, wali kelas, guru piket KBM, guru piket Satgas COVID, kemudian kita mengevaluasi betul-betul anak yang sedikit saja tidak sehat, kita tidak izinkan," imbuh Arief.
Hari ini 11 kelas melaksanakan PTM terbatas di SMPN 2 Depok. Sebelas kelas itu terdiri atas kelas tujuh.
"Kelas 7 (hari ini), 11 (kelas yang masuk)," jelas Arief.
Selanjutnya, Arief menjelaskan siswa yang hadir ke sekolah hanya dua hari dalam satu minggu. Dalam satu kali pertemuan, waktu pembelajaran PTM terbatas dilakukan selama dua jam.
"Satu murid atau satu siswa satu kelas hadir ke sekolah dua hari dalam satu minggu, setiap pertemuan hanya dua jam," imbuh Arief.
Arief menuturkan kapasitas siswa yang hadir dalam PTM terbatas maksimal 50 persen dari daya tampung satu kelas. Sesi pertama PTM terbatas dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai 09.00 WIB. Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.
"Kita lakukan tapi kapasitas siswa hanya 50 persen maksimal dari daya tampung yang ada, maka dibagi dua sesi," kata Arief.
"Sesi satu dua jam, sesi dua dua jam. Sesi satu jam tujuh sampai jam sembilan, break satu jam di situ memberikan kesempatan tenaga internal buat melakukan disinfektan, nanti jam 10 dimulai kembali," jelas Arief.
Arief menjelaskan hampir seluruh siswa dan tenaga pendidik di SMPN 2 Depok sudah divaksin. Namun terdapat beberapa anak yang belum divaksin lantaran belum berusia 12 tahun dan mempunyai komorbid.
"Vaksin kita semua insyaallah 98-99 persen. Loh masih ada 1 persen itu anak yang belum 12 tahun, anak yang komorbid ada, asma ada, tapi 98-99 persen sudah semua," ungkap Arief.
"Guru karyawan tinggal dua orang saja karena punya komorbid, punya darah tinggi yang cukup, gula itu juga kan menjadi satu hambatan. Selebihnya semua sudah divaksin, dua kali," sambungnya.
Terkait kembalinya digelar PTM di Depok termaktub dalam SE Wali Kota Nomor 8.02/661/Satgas/2021. SE itu diteken Walkot Mohammad Idris 29 November kemarin.
"Kegiatan PTMT dapat kembali dilaksanakan di semua wilayah Kota Depok sejak tanggal 30 November 2021, kecuali bagi satuan pendidikan yang sedang melaksanakan mitigasi penanganan COVID-19," demikian isi SE tersebut.
(idn/idn)