DKI Jakarta kembali naik status ke PPKM level 2. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemberlakuan PPKM level 2 menjadi momentum untuk lebih memperketat protokol kesehatan COVID-19 menjelang libur tahun baru.
"Jadi ini kita memang memasuki akhir tahun, libur akhir tahun sebentar lagi, jadi ini proses yang harus kita lalui, kita hadapi. Mudah-mudahan, dengan diberlakukannya level 2, ini menjadi warning, menjadi peringatan, kita untuk menjadi hati-hati lagi. Melaksanakan prokes lebih taat lagi, lebih baik lagi, lebih disiplin lagi, lebih penuh tanggung jawab," kata Riza kepada wartawan, Selasa (30/11/2021).
Riza menuturkan, nantinya Pemprov DKI akan membuat aturan turunan dari Instruksi Mendagri untuk menyesuaikan dengan arahan pemerintah pusat. Nantinya aturan tersebut akan diiringi dengan pembatasan di sejumlah sektor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kami nanti akan menyesuaikan, mengeluarkan pergubnya, menyikapi Inmendagri," jelasnya.
Politikus Gerindra itu juga melaporkan, saat ini keterisian tempat tidur isolasi di RS Jakarta masih 4 persen. Sedangkan keterisian tempat tidur ICU 8 persen.
Merujuk data tersebut, Riza menyatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 di Jakarta masih cenderung rendah.
"Jadi masalah update, tempat tidur 4 persen angkanya 187 yang terpapar. ICU hanya 52 yang terpakai, jadi hanya 8. Jadi BOR isolasi 4 persen, ICU 8 persen. Jadi sebenarnya masih cukup rendah sekalipun ada peningkatan positif hari ini 41 dan angka kesembuhan masih 98 sekian persen, kematian di 1,6 persen," ucapnya.
"Jadi ini satu yang baik supaya secara bertahap meningkatkan kesiapan kita, kewaspadaan kita dengan memberlakukan PPKM level 2," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta kembali naik level 2 dalam perpanjangan PPKM Jawa Bali dua pekan ke depan. Merujuk pada data BNPB dan Pemprov DKI, kasus Corona harian di Ibu Kota cenderung naik-turun dalam sepekan. Sementara jumlah orang yang dites PCR dalam sehari menurun.
Laporan harian positif harian dalam sepekan tertinggi pada 24 November dengan angka 82 kasus. Terendah dalam satu minggu 26 kasus pada 22 November. Berikut ini datanya.
Data positif harian:
22 November: 26
23 November: 69
24 November: 82
25 November: 54
26 November: 70
27 November: 54
28 November: 51
29 November: 41
Sementara itu, untuk jumlah orang yang dites PCR setiap harinya cenderung menunjukkan penurunan. Per 22 November ada 10 ribuan orang yang dites PCR. Sehari setelahnya meningkat ke angka 14 ribu orang yang dites PCR.
Tertinggi warga yang dites PCR di Jakarta yakni pada 24 November di angka 16 ribuan orang. Setelah itu, tes PCR terhadap warga cenderung menurun hingga data per Senin (29/11) kemarin sebanyak 12.196 orang. Ini datanya.
Data tes PCR harian:
22 November: 10.428
23 November: 14.261
24 November: 16.878
25 November: 15.369
26 November: 15.137
27 November: 15.116
28 November: 12.527
29 November: 12.196
Simak video 'Cegah Varian Omicron Masuk ke DKI, Riza: Bergantung Warga':