Kompolnas Sesalkan Bentrok Brimob-Kopassus: Sempit Memandang Jiwa Korsa

Kompolnas Sesalkan Bentrok Brimob-Kopassus: Sempit Memandang Jiwa Korsa

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Selasa, 30 Nov 2021 06:53 WIB
Poengky Indarti
Poengky Indarti (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Bentrokan terjadi antara personel Satgas Amole Brimob dengan Satgas Nanggala Kopassus gegara perkara rokok di Mimika, Papua. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyesalkan bentrokan itu serta menyoroti jiwa korsa aparat di lapangan.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya bentrokan hanya karena hal sepele," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, kepada wartawan, Senin (29/11/2021) malam.

Menurut Poengky, cara pandang tentang jiwa korsa personel kerap dipandang kurang tepat di lapangan. Apa lagi, bagi para personel yang terbilang masih muda dan mudah terpancing emosinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika melihat yang bentrok pangkatnya bintara dan tamtama, saya perkirakan usianya masih muda, sehingga masuk akal jika masih emosional ketika bertugas di lapangan. Mereka terkadang masih sempit memandang jiwa korsa (l'esprit de corps), sehingga rentan jika terjadi gesekan," ujar Poengky.

Bagi para personel Brimob dan Kopassus, Kompolnas sepakat untuk diterapkan sanksi tegas agar peristiwa serupa tak terulang. Kompolnas pun menitipkan pesan kepada para atasan personel untuk mengawasi anak buahnya.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, selain perlu diberikannya sanksi internal yang tegas bagi anggota-anggota yang bentrok agar ada efek jera, penting bagi atasan untuk benar-benar mengawasi dan menjaga anak buah agar dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika ditugaskan bersama institusi yang lain," ucap Poengky.

Dia meminta anggota Polri maupun TNI meneladani sinergitas yang terus ditunjukkan Kapolri dan Panglima TNI.

"Selama ini Kapolri dan Panglima TNI sudah menunjukkan sinergitas dan soliditas, maka seluruh anggota di bawahnya harus meneladani. Jika ada anggota yang berani bersikap beda, berarti yang bersangkutan melawan perintah pimpinan Polri dan TNI," imbuhnya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Panglima TNI-Kapolri Buka Suara

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sudah bicara soal bentrok personel Kopassus dan Brimob. Dia mengatakan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI bersama Pusat Polisi Militer TNI AD sedang melakukan proses hukum terhadap semua personel TNI yang terlibat.

"TNI juga sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," ucap Jenderal Andika.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meminta bentrokan antara personel Satgas Nanggala Kopassus dan Satgas Amole Brimob ini diselesaikan dengan baik dan tuntas agar tidak terulang. Dia memerintahkan Propam untuk turun tangan memeriksa oknum polisi yang terlibat.

"Saya perintahkan ke Kapolda dan satgas untuk lakukan pemeriksaan dan proses disiplin oleh Propam," kata Jenderal Sigit kepada detikcom.

Halaman 3 dari 2
(rfs/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads