Personel TNI dari Satgas Nanggala Kopassus terlibat bentrokan dengan personel Polri yang tergabung dalam Satgas Amole (Brimob) di Kabupaten Mimika, Papua, gara-gara urusan rokok. Polri menyebut kasus itu hanya permasalahan kecil dan sudah diselesaikan dengan baik.
"Kalau ada masalah-masalah harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya, termasuk juga yang di Tembagapura, itu hanya permasalahan kecil saja, tapi yang jelas pimpinan-pimpinan di sana telah menyelesaikan itu semua, masalah sudah selesai sekarang pelaksanaan tugas masing-masing kesatuan sudah berjalan dengan baik," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Senin (29/11/2021).
Rusdi menerangkan Satgas Amole yang berjualan rokok saat itu tidak melanggar aturan. Rusdi menyebut bentrokan yang terjadi hanya masalah komunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu masalah seperti itu sudah diselesaikan, itu tidak ada yang melanggar itu semua ya toh, tidak ada yang dilanggar, ini hanya masalah komunikasi saja, yaitu masalah kecil yang telah selesai itu semua, masalah seperti itu," ungkap Rusdi.
Lebih lanjut, Rusdi menyebut TNI-Polri tetap menjaga soliditas dan sinergi antarsesama anggota. Rusdi menyebut hal itu menjadi benteng yang harus diperkuat dalam menghadapi setiap masalah.
"Soliditas dan sinergitas TNI-Polri itu menjadi kunci untuk menghadapi ancaman dan tantangan oleh bangsa ini, sehingga betul-betul sekali lagi, sinergisitas dan soliditas TNI-Polri tidak boleh terganggu, ini harus dipertahankan dan terus diperkuat masalah itu," ujar Rusdi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah angkat bicara terkait kasus ini. Dia memerintahkan Propam turun tangan memeriksa polisi yang terlibat. Sigit juga meminta persoalan ini diselesaikan dengan baik dan tuntas agar tidak terulang.
"Saya perintahkan ke Kapolda dan satgas untuk lakukan pemeriksaan dan proses disiplin oleh Propam," kata Sigit kepada detikcom, Senin (29/11).