2 Mahasiswi Tewas Saat Diksar, IAIN Parepare: Kami Tanggung Jawab

2 Mahasiswi Tewas Saat Diksar, IAIN Parepare: Kami Tanggung Jawab

Hasrul Nawir - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 23:55 WIB
ilustrasi tenggelam
Foto ilustrasi tenggelam (thinkstock)
Parepare -

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengatakan bertanggung jawab atas tewasnya dua mahasiswi Fakultas Pendidikan Islam Usia Dini, Nuryangka (18) dan Asmira (20). IAIN Parepare pun memberikan penjelasan soal air bah yang tiba-tiba menerjang kedua korban dan membuat hanyut hingga meninggal dunia.

"Tanggung jawab, secara (institusi) kami bertanggung jawab," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Parepare, Muhammad Saleh, dalam konferensi Pers di kampus IAIN Parepare, Senin (29/11/2021).

Saleh, mewakili IAIN Parepare, menyampaikan rasa dukacita. Saleh menyebut tewasnya kedua korban bukan saat rangkaian agenda Pendidikan Dasar Korps Sukarela (Diksar KSR). Untuk diketahui, diksar dilakukan di aliran Sungai Lacelleng, Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita telah menyampaikan belasungkawa dan uang duka kepada keluarga korban. Mereka menerima musibah ini, kita melakukan pendekatan persuasif. Kami sampaikan musibah ini bukan dari agenda kegiatan yang dilakukan, misalnya menyusuri sungai," terangnya.

"Betul-betul sudah akan meninggalkan area itu kemudian datang air mereka tidak bisa menghadapi itu," imbuh Saleh.

ADVERTISEMENT

Saleh menyebut pihak kampus langsung datang ke lokasi kejadian saat mengetahui peristiwa yang dialami dua mahasiswi tersebut. Dia menyebut pihak kampus juga segera mengevakuasi kedua korban ke rumah sakit.

"Kami datang ke sana membawa para korban ke RS dan mengunjungi rumah duka," ucap Saleh.

Saleh menuturkan terkait kegiatan diksar sendiri telah berizin. Dia mengungkapkan izin dari pemerintah setempat diperlukan karena diksar dilakukan di luar kampus pada masa pandemi COVID-19.

"Kita ada pedoman jika melakukan kegiatan di luar harus ada izin pemerintah setempat, dan itu dilakukan karena kita dalam masa pandemi harus prokes. Dan kode etik harus selalu dijaga," jelas Saleh.

"Saya mencoba mengklarifikasi ke panitia informasinya, ada surat dimasukkan ke kelurahan. Dan lokasi itu pernah digunakan kegiatan yang sama dua tahun yang lalu," imbuh dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

"Izin untuk melakukan diksar ada, cuma saat keluar dia tidak terdeteksi. Diksar tergantung dari organisasi. Kebanyakan organisasi lapangan di kampus teorinya, nanti pada saat lapangan disesuaikan dengan visi dari organisasi itu," terang Saleh.

Saleh menegaskan Rektor IAIN meniadakan kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). Sekalipun ada, tegas Saleh, harus di dalam kampus.

"Tidak boleh ada kegiatan Mapaba. Dan jika ada Mapaba hanya boleh dilakukan di dalam kampus," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya dua mahasiswi IAIN Parepare ditemukan tewas oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, Polres Parepare, SAR Brimob, dan Polairud Polda Sulsel. Mereka ditemukan oleh tim SAR gabungan yang menyisir lokasi air bah di aliran sungai pada Minggu (28/11).

Kapolres Parepare AKBP Welly Abdillah menjelaskan saat kejadian para peserta sedang mengikuti diksar di aliran sungai. Menurut Welly, saat kejadian memang intensitas hujan tengah meningkat.

Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN  Parepare, Muhammad SalehWakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Parepare, Muhammad Saleh (Hasrul Nawir/detikcom)
Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads