Gubernur Bali Wayan Koster meminta para pelaku pariwisata Bali bersabar menantikan kehadiran wisatawan mancanegara (wisman) di tengah munculnya varian baru COVID-19 yang dikenal dengan mama Omicron. Koster meminta warga Bali bersabar.
"Nampaknya kita masih harus bersabar, tadinya kita sudah membuka wisatawan mancanegara pada 14 Oktober yang lalu," kata Koster dalam rapat paripurna DPRD Bali, Senin (29/11/2021).
"Tapi dinamika COVID-19 di luar negeri itu malah berkembang pada gelombang tiga, gelombang empat bahkan. Dan sekarang muncul varian baru dari Afrika Selatan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster mengatakan varian Omicron ternyata sudah masuk Australia. Ia mendapatkan informasi varian tersebut masuk ke Negeri Kanguru kemarin.
"Kemarin saya dapat kabar dari Australia, sudah masuk ke situ," kata pria asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, itu.
Koster juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) terkait munculnya varian baru tersebut. Koster mengatakan Menlu akan melakukan pengetatan perjalanan dari luar negeri, terutama bagi negara-negara yang sudah ada varian baru ini.
"Jadi rupanya kita harus bersabar dulu terhadap wisatawan mancanegara ini karena pemerintah pusat akan melakukan pengetatan kembali berkaitan dengan munculnya varian baru ini. Dan katanya itu lebih berbahaya dari varian Delta," jelasnya.
Koster menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) betul-betul peduli menjaga kesehatan masyarakat di Indonesia dan Bali khususnya. Hal itu dilakukan supaya tidak terjadi kontraproduktif dengan pencapaian yang sudah diraih selama ini.
"Mudah-mudahan jangan sampai masuk Indonesia jangan sampai masuk Bali apalagi," harap Ketua DPD PDIP Provinsi Bali itu.
Bila varian baru tersebut tidak masuk Indonesia, maka Bali masih bisa memanfaatkan kedatangan wisatawan domestik. Koster berharap kedatangan turis domestik tetap menggeliat ke Bali.
"Paling tidak wisatawan domestiknya yang sekarang sudah mulai menggeliat itu bisa kita jaga dan bahkan kita dorong terus ke depan sebagai bagian secara bertahap pemulihan ekonomi melalui pariwisata di Provinsi Bali," ungkapnya.
(isa/isa)