Omicron Varian Baru Corona, Ini Hal-hal Terbaru yang Penting Diketahui

Omicron Varian Baru Corona, Ini Hal-hal Terbaru yang Penting Diketahui

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 13:14 WIB
Virus In Red Background - Microbiology And Virology Concept
Omicron Varian Baru Corona, Ini Hal-hal Terbaru yang Diketahui -- ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7)
Jakarta -

Omicron merupakan jenis varian baru Corona yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November lalu. Saat ini sejumlah negara bahkan sudah melaporkan temuan kasus varian ini.

Kian banyaknya laporan temuan varian Omicron menyebabkan banyak negara menutup sementara perjalanan dari dan ke wilayah Afrika, asal mula temuan varian ini. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus yang dikategorikan sebagai Varian of Concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lalu apa saja yang diketahui sejauh ini terkait varian Omicron? detikcom merangkum ulasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Omicron Masuk Kategori VoC-Punya Banyak Mutasi

Melansir dari laman resmi WHO, varian yang awalnya disebut B.1.1.529 ini dinyatakan sebagai Voc oleh WHO pada 26 November 2021. Varian ini dinyatakan sebagai VoC atas saran dari Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus (TAG-VE).

Keputusan ini didasarkan pada bukti yang diberikan kepada TAG-VE bahwa varian Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada penyebarannya, misalnya seberapa mudah penyebarannya atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

ADVERTISEMENT

Omicron Masih Diteliti

Para peneliti di Afrika Selatan dan di seluruh dunia sedang melakukan penelitian lebih lanjut soal varian Omicron. Berikut beberapa aspek yang kini masih diteliti:

  1. Penularan
    - Belum jelas apakah Omicron lebih mudah menular (misalnya, lebih mudah menyebar dari orang ke orang) dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta.
    - Di Afrika Selatan, jumlah pasien positif COVID-19 meningkat. Namun masih perlu studi epidemiologi untuk memastikan apakah peningkatan kasus ini terkait dengan Omicron atau ada faktor lainnya.
  2. Tingkat Keparahan
    - Belum diketahui jelas apakah varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dari varian corona lainnya.
    - Dari data awal yang diperoleh, di Afrika Selatan terjadi tingkat rawat inap naik. Namun belum diketahui apakah terkait dengan Omicron.
    - Belum ada gejala spesifik yang berbeda antara varian Omicron dan varian corona lainnya.

Ada Risiko Infeksi Ulang Varian Omicron

Dari bukti awal yang dikumpulkan, ada kemungkinan terjadi peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron, di mana orang yang pernah terinfeksi COVID-19 dapat terinfeksi lagi dengan varian Omicron.

Meski begitu WHO masih terus mengumpulkan informasi lebih jelasnya dalam beberapa hari atau minggu ke depan untuk memastikan temuan awal tersebut.

Simak video 'Aturan Perjalanan Terbaru Kemenhub Demi Cegah Varian Omicron':

[Gambas:Video 20detik]



Informasi lainnya soal varian Omicron juga dapat dilihat di halaman selanjutnya.

Omicron Belum Masuk Indonesia

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menegaskan varian Omicron belum masuk Indonesia.

"Sampai sekarang Indonesia belum teramati adanya varian Omicron ini," tegas Menkes Budi dalam konferensi pers di kanal Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Minggu (28/11/2021).

Untuk mencegahnya, pemerintah memperketat aturan perjalanan dari luar negeri. Seperti wajib karantina selaam 7 hari dan menutup pintu dari negara-negara Afrika yang kini sudah terkonfirmasi varian Omicron.

Efektivitas Vaksin terhadap Omicron

Hingga kini efektivitas vaksin masih dipertanyakan. Kementerian Kesehatan RI pun angkat bicara soal ini.

"(Vaksin) yang ada masih efektif walau diduga ada penurunan efikasi. Data pasti sedang diteliti lebih lanjut," ucap Jubir Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi, Minggu (28/11/2021).

Meski diduga bakal menurun, vaksin tetap bermanfaat untuk menciptakan imunitas terhadap varian Omicron. Selain itu, ada pula yang harus diperhatikan untuk melawan varian ini, yaitu kekebalan komunal.

"Jadi hanya turun efikasi, tapi berarti proteksinya masih ada. Dan yang penting juga adalah kekebalan bersama. Ada benteng bersama yang dibentuk untuk tidak ada celah buat virus berkembang," kata Siti Nadia.

Menurut Siti Nadia, vaksin yang ada saat ini masih efektif untuk semua varian COVID-19. "Masih ada penurunan, tapi masih ada efek sampingnya," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads