Anggota DPR Dukung Pemerintah Tutup Pintu WNA Afsel Imbas Varian Omicron

Anggota DPR Dukung Pemerintah Tutup Pintu WNA Afsel Imbas Varian Omicron

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 05:31 WIB
Gedung DPR
Ilustrasi gedung DPR (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPR mendukung langkah pemerintah Republik Indonesia (RI) menutup WNA dari Afrika Selatan (Afsel) hingga Hongkong untuk mencegah varian Omicron. Dia berharap, Indonesia tidak lagi kecolongan seperti kasus varian Delta.

"Jangan sampai kita kecolongan lagi sebagaimana kejadian masuknya varian Delta beberapa waktu yang lalu. Saat itu saja kita sudah sangat kesulitan dalam menekan angka kasus, RS penuh, obat-obatan dan oksigen sulit didapat, banyak nakes yang wafat, serta warga isoman yang tak terpantau. Apalagi ini jenis varian baru yang disebut sebagai varian dengan mutasi yang banyak dan penularan yang sangat cepat," kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, saat dihubungi, Minggu (28/11/2021).

Netty pun memberikan saran agar pemerintah tak hanya menutup pintu kedatangan dari luar negeri. Tapi juga meningkatkan tracing dan testing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain menutup pintu perbatasan baik penerbangan dan pelabuhan internasional, pemerintah juga harus meningkatkan tracing dan testing bagi kontak erat dengan alat yang akurat. Karantina WNI atau WNA dari luar negeri juga perlu dipertimbangkan apakah tetap 3 hari seperti saat ini atau ada tinjauan lain," ucapnya.

"Terakhir, penegakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, juga harus terus diingatkan kepada masyarakat sebagai upaya di titik hulu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX, Melkiades Laka Lena pun sependapat dengan Netty. Dia mendukung langkah pemerintah dan meminta agar pemerintah tegas, agar tak ada peningkatan kasus seperti varian Delta.

"Harus dilakukan tegas dan tanpa toleransi," ujar Melki.

RI Tutup WNA dari 10 Negara

Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Pandjaitan menyebut negara-negara yang aksesnya ditutup karena varian baru tersebut. Ada 10 negara yang ditutup, hanya Hongkong negara non Afrika yang terkena imbas penutupan.

"Pelarangan WNA yang memiliki riwayat perjalanan selama 14 hari dari negra-negara Afrika Selatan, Rwanda, Nabibia, Zimbabwe, Lesotho, Munzabik, Eswatini, Melawi, Anggola, dan Hongkong," kata Luhut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, ada sembilan negara yang telah terkonfirmasi kasus Omicron. Yaitu, Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hongkong, Australia, Italia, Israel, Belgia, dan Republik Ceko.

Simak video 'Sederet Antisipasi Pemerintah Tangkal Covid-19 Varian Omicron':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, ada empat negara yang kemungkinan ada kasus Omicron, yaitu Belanda, Jerman, Denmark, dan Austria.

Dari sembilan negara terkonfirmasi Omicron, Hongkong menjadi negara yang memiliki risiko penyebaran paling tinggi ke Indonesia. Banyaknya jadwal penerbangan ke Indonesia menjadi barometer.

"Kita juga melihat risikonya ke Indonesia. Di negara-negara yang sudah terkonfirmasi, ada yang paling banyak penerbangan ke Indonesia adalah Hongkong, Italia, Inggris, baru Afrika Selatan," kata Budi dalam konferensi yang sama.

"Untuk negara-negara yang kemungkinan ada, paling besar (risiko) dari Belanda, Jerman," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads