Komitmen Panglima TNI Tindak Anggota yang Terlibat Cekcok Anggiat Vs Arteria

Komitmen Panglima TNI Tindak Anggota yang Terlibat Cekcok Anggiat Vs Arteria

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Nov 2021 21:35 WIB
Marsekal Hadi Tjahjanto resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Jenderal Andika Perkasa. Acara berlangsung dalam upacara sertijab di Mabes TNI, Jakarta Timur.
Foto: Panglima TNi Jenderal Andika Perkasa (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta -

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berkomitmen akan menindak tegas anggotanya jika ada yang terbukti terlibat dalam cekcok antara Anggiat Pasaribu dengan anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. Andika tak segan-segan untuk memproses hukum anggotanya.

Hal itu disampaikan Andika saat tiba di Bali untuk mengecek persiapan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Jumat (27/11). Menurut Andika seluruh prajurit TNI harus patuh dan taat hukum.

"Oh pasti (ditindak jika ada anggota yang terlibat), karena memang harus. Kita harus patuh pada hukum, tindakan yang berlebih atau yang melanggar hukum dari anggota TNI pasti kita akan tindak tegas, bahkan mungkin proses hukum," kata Andika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andika mengatakan pihaknya juga proaktif menelusuri ada tidaknya anggota TNI yang terlibat dalam peristiwa cekcok tersebut. Namun sampai saat ini laporan yang diterima bahwa yang terlibat dalam peristiwa tersebut bukan bagian dari anggotanya.

Andika Tunggu Laporan Anggota

Meski demikian, Andika menuturkan pihaknya masih menunggu laporan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

"Nah (karena yang cekcok bukan TNI) sehingga kami menunggu, tetapi kami cukup proaktif dalam rangka menunggu siapa tahu ada laporan tentang keterlibatan anggota TNI," jelasnya.

Andika menyampaikan sampai saat ini, proses sudah ke ranah hukum, dalam hal ini peradilan umum. Meskipun belum final, pihaknya belum juga mendapatkan laporan adanya keterlibatan anggota TNI.

"Kami siap sebetulnya apabila memang ada keluhan atau laporan tentang keterlibatan anggota TNI. Kebetulan sampai dengan saat ini kami masih menunggu karena memang masih belum ada yang dilaporkan," ujarnya.

Danpuspom TNI Turun Tangan

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Laksamana Muda TNI Nazali Lempo juga sudah turun tangan dan memastikan tidak ada intervensi dalam proses penyelidikan kasus ini. Dia mengatakan Jenderal Andika pun telah merespons cepat, oleh arena itu, dia datang ke Polres Bandara Soetta untuk melihat proses hukumnya.

"Kan Panglima TNI kan merespons permasalahan itu dengan cepat. Jadi kita lihat ke sana kan, lihat proses penyidikannya itu, inilah," kata Nazali kepada detikcom, Kamis (25/11/).

Jenderal bintang dua ini memastikan proses penanganan perkara berlangsung secara profesional. Dia mengatakan Panglima TNI ingin masalah tersebut segera ditangani oleh Puspom TNI.

"Kita bisa melihat jadi (memastikan) tidak ada intervensi, profesional. Kita respons cepat permasalahan, Panglima kan (ingin) harus cepat kita ini," ucap Nazali.

Anggiat Minta Maaf ke Ibu Arteria

Anggiat Pasaribu atau Rindu sendiri sudah meminta maaf secara langsung dengan mendatangi ibunda Arteria Dahlan. Permintaan maaf itu dilakukan di DPR Rabu (24/11) siang. Sembari menangis, Anggiat Pasaribu meminta maaf dan mencium tangan Arteria dan ibunya.

"Semua jadi gaduh. Untuk semua, Rindu minta maaf, khususnya ke Abang dan Ibu. Rindu minta maaf sudah sekurang ajar itu. Sudah itu saja, terima kasih," kata Anggiat di ruang Fraksi PDIP DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11).

Dalam kesempatan itu, Anggiat Pasaribu juga menjelaskan perihal hubungannya dengan mantan Dandim Jakarta Pusat Brigjen Zamroni. Dia mengaku bukan istri dari perwira tinggi TNI AD, Brigjen Zamroni.

"Saya jawab, ya, Mas, Bang, pertama Rindu sudah jelasin dan sudah tulis juga Rindu bukan istri (Brigjen Zamroni)," ujarnya.

Anggiat Pasaribu mengungkapkan dirinya hanya menumpangi mobil dinas TNI AD berpelat nomor 75194-03 di Bandara Soekarno-Hatta setelah cekcok dengan Arteria Dahlan dan ibundanya.

Anggiat mengatakan mobil dinas perwira tinggi (pati) Mitsubishi Pajero Sport berkelir hijau itu merupakan mobil dinas abangnya, Brigjen TNI Zamroni. Brigjen Zamroni sendiri ada saat peristiwa cekcok itu terjadi.

Rindu kemudian meminta agar persoalan mobil dinas TNI dan sosok Brigjen Zamroni tidak diungkit lagi. Dia juga mengaku sudah meminta maaf atas perseteruan yang terjadi dengan Arteria Dahlan dan ibunya.

"Jadi mohon maaf, Rindu ke sini mau minta maaf sama Ibu, sama Abang, bukan untuk cari pembenaran, bukan segala macam. Jadi Rindu mohon jangan dipelintir. Rindu tahu Rindu khilaf, Rindu salah, tapi kalau Rindu terus digituin, Rindu bingung," ujarnya.

Permohonan maaf Anggiat Pasaribu tak terlepas dari andil politisi PPP, Hasan Husaeri Lubis yang merupakan orang dekat Arteria. Arteria mengamuk di hubungkan Hasan yang menengahi cekcoknya dengan Anggiat.

"Oh iya, itu katanya saudaranya Pak Hasan, ya. Kami berkeluarga, Pak Hasan dan saya itu saudaralah. Saudara kita di Medan itu. Kalau kami di Medan itu, 'Pak Hasan preman Medan'," ujar Arteria kepada wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (24/11).

Arteria menghormati 'preman Medan' itu sebagai seniornya. Anggota Komisi III DPR itu menyatakan akan menimbang untuk berdamai dengan Anggiat.

"Jadi tentunya akan kami pertimbangkan. Pastilah saya hormat, sama semua yang senior-senior saya hormat," ujar politikus PDIP itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads