.webp)
Penyakit bisa datang tiba-tiba. Sehingga perlu diantisipasi dengan menyiapkan dana cadangan. Dana ini untuk berjaga-jaga apabila dibutuhkan saat menjalani pengobatan atau perawatan.
Prinsip inilah yang dipegang oleh Annisa Nurmaniar sehingga dia mendaftar menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Warga Cimahi ini menilai BPJS Kesehatan merupakan upaya antisipasi terhadap pembiayaan yang tidak pasti dari suatu penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ikut Program JKN-KIS penting juga buat antisipasi, ibaratnya sedia payung sebelum hujan lah. Meski tentunya tidak mengharapkan sakit, BPJS Kesehatan menurut saya adalah penyelamat dan penolong yang dapat diandalkan jika terjadi hal-hal medis yang tidak diinginkan," kata Annisa dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11/2021).
Annisa menyebut dirinya sudah mengikuti Program JKN-KIS sudah sejak 2015 dan memilih kelas satu dengan fasilitas kesehatan terdaftar di Puskesmas Cimahi Utara. Selama itu, ia rajin membayar iuran. Dia menilai membayar iuran BPJS Kesehatan secara rutin penting karena ada nilai sosialnya, yakni membantu peserta BPJS Kesehatan lain yang sedang membutuhkan penanganan medis.
"Bagi saya, kesehatan itu sangat mahal dan tidak bisa dinilai dengan uang. Dengan fisik yang sehat, saya bisa melakukan apapun yang saya inginkan. Karena itu, tidak hanya menjaga kesehatan saja yang penting, tapi juga mempersiapkan jaminan kesehatan untuk digunakan jika sewaktu-waktu sakit. Dan jaminan kesehatan yang saya miliki adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS)," tuturnya.
Ia berharap BPJS Kesehatan semakin maju sehingga bisa semakin meningkatkan pelayanan. Selain itu, dia juga berharap agar BPJS Kesehatan bisa terus mempermudah layanan peserta. Sehingga peserta semakin nyaman menggunakan layanan BPJS Kesehatan dimana pun berada.
(fhs/ega)
