Varian Baru Virus Corona B.1.1.529, Ini 5 Hal yang Diketahui Sejauh Ini

Varian Baru Virus Corona B.1.1.529, Ini 5 Hal yang Diketahui Sejauh Ini

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 26 Nov 2021 12:28 WIB
Virus In Red Background - Microbiology And Virology Concept
Varian Baru Virus Corona B.1.1.529, Ini 5 Hal yang Diketahui Sejauh Ini -- ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7)
Jakarta -

Varian baru virus corona kembali muncul. Varian ini dikenal dengan nama virus corona B.1.1.529.

Virus Corona B.1.1.529 ini dikonfirmasi teridentifikasi di Afrika Selatan, Botswana dan Hong Kong. Disebutkan ada kemungkinan varian ini lebih mudah menular.

Lalu apa saja yang diketahui sejauh ini dari Varian Baru Virus Corona B.1.1.529? detikcom merangkum sejumlah faktanya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Varian Baru Virus Corona B.1.1.529 Teridentifikasi di 3 Negara

Seperti dilansir BBC, varian baru virus Corona B.1.1.529 ditemukan di 3 negara. Masing-masing di Botswana, Afrika Selatan dan Hong Kong. Berikut masing-masing kasus yang dikonfirmasi:

  1. 77 kasus di Provinsi Gauteng, Afrika Selatan
  2. 4 kasus di Botswana
  3. 1 kasus di Hong Kong (terkait perjalanan dari Afrika Selatan).

WHO Adakan Rapat Temuan Varian Baru Virus Corona B.1.1.529

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bakal mengadakan pertemuan untuk membahas temuan varian baru COVID-19 B.1.1.529 di Afrika Selatan pada Jumat (26/11/2021). Pertemuan dilakukan untuk menentukan potensi ancaman dari varian yang diketahui memiliki banyak mutasi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kekhawatirannya adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," kata pimpinan teknis WHO, Maria Van Kerkhove.

WHO kemungkinan akan memberi nama kode Yunani (seperti varian Alpha dan Delta) terkait varian baru B.1.1.529 ini.

Varian Baru Virus Corona B.1.1.529 Punya Mutasi Terbanyak

Profesor Tulio de Oliveira, Direktur Pusat Respons dan Inovasi Epidemi Afrika Selatan, mengatakan adanya "konstelasi mutasi yang tidak biasa" dan "sangat berbeda" dari varian Corona lain yang telah menyebar di seluruh dunia.

"Varian ini memang mengejutkan kami, karena telah melalui loncatan besar dalam proses evolusi dan memiliki lebih banyak mutasi dari yang kami harapkan," katanya.

Prof. de Oliveira mengatakan varian baru virus corona ini secara keseluruhan memiliki 50 mutasi, di mana lebih dari 30 mutasi di antaranya terdapat pada spike protein (taji protein). Bagian ini adalah alat yang digunakan virus untuk membuka pintu ke sel-sel tubuh manusia sekaligus yang disasar sebagian besar vaksin.

Disebutkan ada pula 10 mutasi pada bagian reseptor pengikat (bagian dari virus yang melakukan kontak pertama dengan sel-sel tubuh kita), jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan dua mutasi yang dimiliki varian Delta. Mutasi sebanyak ini kemungkinan besar berasal dari satu pasien yang tidak mampu mengalahkan virus tersebut.

Meski begitu, banyaknya mutasi tidak secara otomatis menandakan hal buruk. Masih diteliti apa peran masing-masing mutasi yang ditemukan itu.

Vaksin yang ada kemungkinan kurang efektif melawan varian baru virus corona B.1.1.529. Inggris pun melarang penerbangan ke Afrika sementara waktu. Ulasannya di halaman selanjutnya.

Vaksin Kemungkinan Berkurang Keefektifannya Melawan B.1.1.529

Virus corona B.1.1.529 ini memiliki wujud yang berbeda jauh dari yang pertama kali muncul di Wuhan, China. Dengan demikian, ada kemungkinan efektivitas vaksin-vaksin yang telah dikembangkan saat ini akan berkurang.

Lebih lanjut, Otoritas Inggris juga mengkhawatirkan hal serupa. Varian baru ini bisa berpengaruh besar terhadap kemajuan pesat memerangi pandemi yang dilakukan seluruh dunia.

"Dan itu menunjukkan bahwa itu (varian) mungkin lebih menular dan vaksin saat ini yang kita miliki mungkin kurang efektif,"kata Menteri Kesehatan Sajid Javid kepada media seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Jumat (26/11/2021).

Adapun seorang ilmuwan lainnya mengatakan kepada James Gallagher, selaku koresponden kesehatan dan sains BBC, bahwa ini adalah varian terburuk yang pernah mereka lihat.

Profesor Richard Lassells, dari Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, mengatakan: "Varian ini membuat kami khawatir bahwa virus tersebut mungkin memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, meningkatkan kemampuan untuk menyebar dari orang ke orang, tetapi mungkin juga menghindari beberapa bagian dari sistem kekebalan tubuh."

Inggris Larang Penerbangan dari 6 Negara Afrika Efek Varian Baru Virus Corona

Pemerintah Inggris melarang penerbangan dari 6 negara Afrika, yaitu Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho dan Eswatini sementara mulai hari Jumat (26/11) ini imbas varian baru virus corona B.1.1.529. Selain itu, para pelancong Inggris yang kembali dari 6 negara tersebut harus menjalani karantina.

Javid mengatakan bahwa lebih banyak data diperlukan, tetapi pembatasan perjalanan diperlukan sebagai tindakan pencegahan. Sebabnya, para ilmuwan mengatakan studi laboratorium diperlukan untuk menilai kemungkinan mutasi yang mengakibatkan kemanjuran vaksin sangat berkurang.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads