Varian baru virus corona kembali muncul. Varian ini dikenal dengan nama virus corona B.1.1.529.
Virus Corona B.1.1.529 ini dikonfirmasi teridentifikasi di Afrika Selatan, Botswana dan Hong Kong. Disebutkan ada kemungkinan varian ini lebih mudah menular.
Lalu apa saja yang diketahui sejauh ini dari Varian Baru Virus Corona B.1.1.529? detikcom merangkum sejumlah faktanya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian Baru Virus Corona B.1.1.529 Teridentifikasi di 3 Negara
Seperti dilansir BBC, varian baru virus Corona B.1.1.529 ditemukan di 3 negara. Masing-masing di Botswana, Afrika Selatan dan Hong Kong. Berikut masing-masing kasus yang dikonfirmasi:
- 77 kasus di Provinsi Gauteng, Afrika Selatan
- 4 kasus di Botswana
- 1 kasus di Hong Kong (terkait perjalanan dari Afrika Selatan).
WHO Adakan Rapat Temuan Varian Baru Virus Corona B.1.1.529
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bakal mengadakan pertemuan untuk membahas temuan varian baru COVID-19 B.1.1.529 di Afrika Selatan pada Jumat (26/11/2021). Pertemuan dilakukan untuk menentukan potensi ancaman dari varian yang diketahui memiliki banyak mutasi tersebut.
"Kekhawatirannya adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," kata pimpinan teknis WHO, Maria Van Kerkhove.
WHO kemungkinan akan memberi nama kode Yunani (seperti varian Alpha dan Delta) terkait varian baru B.1.1.529 ini.
Varian Baru Virus Corona B.1.1.529 Punya Mutasi Terbanyak
Profesor Tulio de Oliveira, Direktur Pusat Respons dan Inovasi Epidemi Afrika Selatan, mengatakan adanya "konstelasi mutasi yang tidak biasa" dan "sangat berbeda" dari varian Corona lain yang telah menyebar di seluruh dunia.
"Varian ini memang mengejutkan kami, karena telah melalui loncatan besar dalam proses evolusi dan memiliki lebih banyak mutasi dari yang kami harapkan," katanya.
Prof. de Oliveira mengatakan varian baru virus corona ini secara keseluruhan memiliki 50 mutasi, di mana lebih dari 30 mutasi di antaranya terdapat pada spike protein (taji protein). Bagian ini adalah alat yang digunakan virus untuk membuka pintu ke sel-sel tubuh manusia sekaligus yang disasar sebagian besar vaksin.
Disebutkan ada pula 10 mutasi pada bagian reseptor pengikat (bagian dari virus yang melakukan kontak pertama dengan sel-sel tubuh kita), jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan dua mutasi yang dimiliki varian Delta. Mutasi sebanyak ini kemungkinan besar berasal dari satu pasien yang tidak mampu mengalahkan virus tersebut.
Meski begitu, banyaknya mutasi tidak secara otomatis menandakan hal buruk. Masih diteliti apa peran masing-masing mutasi yang ditemukan itu.
Vaksin yang ada kemungkinan kurang efektif melawan varian baru virus corona B.1.1.529. Inggris pun melarang penerbangan ke Afrika sementara waktu. Ulasannya di halaman selanjutnya.