Kapolda Metro: Narkoba Kini Jadi Motif Orang Lakukan Kejahatan

Kapolda Metro: Narkoba Kini Jadi Motif Orang Lakukan Kejahatan

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 25 Nov 2021 15:46 WIB
Jakarta -

Peredaran narkoba di Jakarta menjadi perhatian serius Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Fadil menilai narkoba kini tak lagi disalahgunakan pemakai buat happy-happy, tetapi sudah jadi motif kejahatan.

"Jadi kalau dulu orang gunakan sabu enjoyable, sekarang sabu jadi motif orang melakukan kejahatan," kata Fadil setelah memusnahkan 1,74 ton narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Mantan Kapolda Jatim ini kemudian mencontohkan sejumlah pengungkapan kasus kriminal di Jakarta. Hasil pemeriksaan kepada pelaku kejahatan itu diketahui sebagian besar merupakan pemakai aktif narkotika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika kita laksanakan interview kepada pelaku kejahatan tertentu, seperti tawuran, pelaku pencurian, dan begal, termasuk terakhir kemarin pencurian handphone pesepeda yang melintas di Jalan Sudirman-Thamrin, setelah kita lakukan tes urine positif mengandung amfetamin jenis sabu," katanya.

Ia mengatakan pelaku kejahatan tak hanya didasari motif ekonomi, tetapi juga karena pelaku yang candu menggunakan hasil kejahatan itu untuk menggunakan narkoba.

ADVERTISEMENT

"Jadi ada tambahan kenapa dia mencuri, kenapa dia tawuran, begal, dan sebagainya, karena yang hasil kejahatan itu untuk beli narkotika jenis sabu," tambah Fadil.

Atas dasar itu, Fadil menyebut pemberantasan narkotika bukan hanya menjadi tugas kepolisian. Dia meminta peran aktif dari semua elemen untuk mencegah peredaran narkotika di masyarakat.

"Ini tantangan kita ke depan kalau kita tidak segera sadar diri. Kerja melawan narkotika adalah perang bersama. Semua lapisan masyarakat turut serta bukan hanya polisi bukan hanya jaksa, tapi semuanya," ucap Fadil.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

1,74 Ton Narkoba Hasil Operasi Nila Dimusnahkan

Polda Metro Jaya mengungkap kasus peredaran narkotika selama Operasi Nila Jaya 2021. Total ada 1,74 ton narkotika yang berhasil diamankan pihak kepolisian.

"Barang bukti 1,74 ton yang terdiri dari sabu 60,14 kg, ganja 1.658 kg, ekstasi 470 butir, bubuk sintesis 24,5 kg, pil happy five 500 butir," kata Fadil.

Operasi Nila Jaya 2021 dilaksanakan pada 1-15 November 2021. Tercatat ada 221 laporan polisi selama operasi tersebut.

Menurut Fadil, dari ratusan laporan itu ada belasan bandar yang berhasil ditangkap polisi. Polisi menangkap ratusan pengedar hingga bandar dalam operasi ini.

"Hari ini ada 221 laporan polisi dari pengungkapan ini dengan jumlah tersangka 273 orang, di mana ada 14 bandar dan 259 orang pengedar," terang Fadil.

Lebih lanjut Fadil mengatakan pengungkapan peredaran narkotika harus menjadi perang bersama. Dia menyebut pihaknya akan bersikap lebih tegas lagi bagi para bandar narkoba.

"Yang sakit kita sembuhkan, yang bandarnya kita sikat," pungkas Fadil.

Halaman 2 dari 2
(ygs/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads