Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, menyebut sikap Presiden Jokowi sama dengan sikap Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat memimpin, yakni mencerminkan pemimpin yang meninggalkan tradisi dendam. Elite PDIP Hendrawan Supratikno pun berharap apa yang diucapkan Andi itu jujur.
"Saya berharap Andi Arief menyampaikan penilaian tersebut dengan jujur, tanpa pretensi stigmatisasi kepada yang lain, yang masuk dalam daftar 'kamus dendamnya'," kata Hendrawan kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
Hendrawan menyebut salah satu ciri pemimpin besar adalah dedikasi dan pengabdiannya kepada nilai-nilai kemanusiaan. Tanpa itu, kata dia, pemimpin tidak akan meninggalkan legacy yang layak dikenang atau diabadikan dalam memori kolektif masyarakat.
"Ingat, Mahatma Gandhi pernah menyampaikan 'my nationality is humanity'. Jadi pernyataan Andi bukan hal baru, yang baru, kali ini dia sekaligus menyenangkan hati dua figur Presiden," ucapnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Andi Arief buka suara terkait sikap Presiden Jokowi yang membantu pengobatan kanker prostat yang dialami Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sikap Jokowi, disebut Andi Arief, sama seperti SBY saat memimpin.
"Pak SBY memperlakukan pendahulunya dengan sangat baik di saat sakit hingga wafat," kata Andi Arief dalam cuitannya di akun Twitter, Selasa (23/11).
Andi Arief mengenang perlakuan baik Jokowi saat Ani Yudhoyono wafat. Andi Arief mengatakan Jokowi dan SBY mencerminkan pemimpin yang meninggalkan tradisi dendam.
"Pak Jokowi juga demikian, kita sama-sama menyaksikan bagaimana perlakuannya pada Ibu Ani dan Pak SBY saat sakit. Kedua pemimpin yang memilih meninggalkan tradisi dendam antarpemimpin," ujarnya.
Simak video 'Ucapan Terima Kasih SBY Didoakan Jokowi Hingga Megawati':