Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah, mengungkapkan wilayah hukumnya belakangan ini kerap terjadi tawuran hingga begal. Polres Metro Jaksel bakal melakukan sidak terhadap toko penjual senjata tajam (sajam).
"Seminggu-dua minggu terakhir mulai muncul beberapa kasus konvensional, mulai dari perkelahian antarkelompok, tawuran, begal, kebut-kebutan, hingga perkelahian penganiayaan mulai muncul di wilayah Jakarta Selatan," sebut Azis saat konferensi pers di halaman Polres Metro Jaksel, Selasa (23/11/2021).
Kombes Azis membeberkan contoh kasus yang pelakunya diringkus oleh pihak kepolisian. Sejumlah rencana tawuran di Jaksel dicegah Polres Jaksel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berikan contoh beberapa peristiwa, yang pertama peristiwa di Tebet. Di mana ada satu peristiwa yang jajaran kepolisian tahu ketika dilapori dari rumah sakit, diterima seorang pasien akibat luka senjata tajam. Setelah ditelusuri oleh tim dari pimpinan Kapolsek Tebet, ternyata korban tersebut adalah korban dari pelaku pengeroyokan," sebutnya.
Terdapat penangkapan yang juga dilakukan oleh Polsek Jagakarsa terkait laporan warga tentang adanya indikasi perkelahian besar.
"Kapolsek Jagakarsa merespons informasi dari masyarakat kemudian mendatangi TKP, perkelahian tersebut berhasil dicegah walaupun ada yang mengalami luka," tambahnya.
Hal serupa dilaporkan dari Polsek Mampang. Ada informasi yang diterima dari masyarakat terkait sekelompok masyarakat yang sedang berkumpul.
"Kapolsek Mampang dibantu jajaran dari Satreskrim Polres Metro Jaksel kemudian mendatangi sekelompok tersebut, yang ingin melakukan perkelahian, berhasil dicegah," bebernya.
Dari tiga peristiwa tersebut, Azis Ardiansyah menyebut adanya 19 tersangka yang telah dibekuk jajaran Polres Jaksel serta terdapat beberapa senjata tajam yang berhasil disita.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Kalau tersangkanya ada sekitar 19. Tapi kita temukan lebih dari 20 (senjata tajam) karena ada senjata tajam yang tidak dibawa oleh tersangka tersebut. Ada sekitar 24 senjata tajam yang ditemukan di sekitar TKP," terangnya.
Azis menambahkan, pihaknya akan terus melakukan operasi pencegahan dan patroli. "Selain kita melakukan pencegahan kejahatan dengan melakukan represif kegiatan penegakan hukum, kita juga melakukan deteksi dini. Kita melakukan imbauan patroli," ungkapnya.
Adapun terkait toko-toko penjual senjata tajam yang memperjualbelikan senjata pesanan tersebut akan dilakukan pendataan.
"Kita juga akan mendata tempat usaha yang dimungkinkan digunakan untuk membuat senjata tajam, karena ini unik, bukan tempat produksi biasa. Ini pasti dibuat oleh tempat-tempat khusus," ucapnya.
Azis Ardiansyah juga tidak segan untuk melakukan patroli media sosial terhadap toko-toko online yang menjual senjata tajam.
"Nanti kita di media sosial pun juga sama. Kita akan melakukan patroli untuk mengecek toko-toko online, mana yang menjual senjata tajam tanpa kontrol," tutupnya.