Pemilik toko Untung Store, Untung Putro, melaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penggelapan yang dilakukan oleh kurir dari ojek online (ojol). Laptop Macbook Pro M11 seharga Rp 67 juta yang ia pesan dari salah satu marketplace diduga dibawa kabur oleh sang kurir.
Singkatnya, Untung membeli Macbook Pro M11 pada tanggal 12 November 2021 yang dikirim via ojol. Namun, laptop keluaran Apple itu tak kunjung tiba ke tangannya.
"Harusnya sampai itu jam 5 atau 6 sore tapi barangnya kami tunggu sampai 23.30 WIB nggak sampai juga," kata Untung saat dihubungi, Minggu (21/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singkatnya, Untung meminta pihak marketplace menginvestigasi masalah ini dan disimpulkan bahwa barang pesanannya hilang. Untung sendiri sempat mendapatkan identitas berupa KTP dari oknum kurir itu, tetapi setelah dilacak ternyata orang tersebut tidak tinggal di alamat itu.
Untung pun menyebarkan informasi ini di media sosialnya. Setelah itu, ternyata banyak yang menghubungi Untung bahwa oknum kurir itu bermasalah.
"Setelah viral banyak yang hubungi saya, ternyata ada 15 orang yang pernah jadi korban orang tersebut juga. Jadi orang ini residivislah, sindikatlah. Dia modusnya jual-beli akun ojek online," kata Untung.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Duga Sindikat
Untung menduga kurir yang membawa kabur laptop pesanannya adalah sindikat. Hal itu dikarenakan korban dengan modus yang sama, cukup banyak.
"Ternyata ada 15 orang yang pernah jadi korban orang tersebut juga. Jadi orang ini residivislah, sindikatlah. Dia modusnya jual-beli akun ojek online," kata Untung saat dihubungi, Minggu (21/11/2021).
Dia mengatakan pelaku kerap menggonta-ganti akunnya saat melakukan aksi tersebut. Barang pesanan ke-15 korban yang dibawa kabur memiliki nilai jual yang bervariasi.
"Yang terlapor sampai sekarang sudah 15 kali dengan orang yang sama dan nilainya fantastis pasti di atas Rp 10 juta. Ada yang Rp 23 juta, ada yang Rp 28 juta, Rp 40 juta. Saya mungkin salah satu yang paling gede ya Rp 67 juta di satu transaksi," jelasnya.
Kemudian, Untung menyebut pelaku menggunakan KTP palsu untuk mendaftarkan diri sebagai kurir ojek online.
"Jadi akun palsu, KTP palsu. Kalau nama di KTP Hendri Usman, cuma saya yakin itu dia jual akun juga jadi KTP palsu. Karena kami dapet foto KTP, kami kirim tim ke alamat di KTP juga nggak ada orang tersebut," ungkap Untung.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Dia sendiri pernah mengalami kejadian serupa sebanyak tiga kali. Pada saat itu, barang yang dibawa kabur juga bervariasi, seperti laptop dan handphone.
"Kalau ini menurut saya nggak bisa didiemin kalau beginian. Jadi lebih ke moral sih. Kalau untuk materiilnya kita udah diganti sama marketplace-nya," jelas Untung.
Polisi Cek Laporan Untung
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Yusri Yunus menyebut bakal mengecek laporan tersebut. Yusri tak bicara banyak terkait kasus tersebut.
"Iya nanti saya coba cek dulu ya," ujar Yusri ketika dihubungi, Minggu (21/11/2021).