Kemesraan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra kembali terlihat usai ketua umum mereka bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, sebelum pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Baik PDIP maupun Gerindra menyambut baik kebersamaan mereka.
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sempat bertemu dan berdiskusi di ruang VVIP Istana Kepresidenan sebelum pelantikan Jenderal Andika Perkasa, Kamis (18/11/2021). Pertemuan Megawati dan Prabowo berlangsung hangat setelah Puan Maharani bergabung.
Pertemuan 3 pentolan partai papan atas Tanah Air itu dianggap memiliki pesan politik, dan tak jarang dikaitkan dengan kontestasi Pilpres 2024. Megawati-Prabowo-Puan disebut segitiga elite politik.
PDIP kini sedang memperkuat isyarat untuk bekerja bersama-sama. PDIP ingin seluruh kekuatan politik bekerja sama membantu masyarakat.
"Yang diperkuat PDI Perjuangan adalah sinyal gotong royong seluruh kekuatan nasional untuk membantu rakyat di tengah pandemi," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Jumat (19/11/2021).
Ciri alami PDIP adalah bekerja sama dengan partai politik yang memiliki komitmen memajukan Indonesia. Tujuannya, memperbaiki kehidupan masyarakat Tanah Air.
"Tentang kerja sama parpol, itu sudah menjadi 'nature'-nya PDI Perjuangan selama kerja sama itu bagi kemajuan Indonesia Raya dan tentunya untuk perikehidupan rakyat yang lebih baik," sebut Hasto.
Untuk Pilpres 2024, PDIP memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan pemetaan. PDIP sendiri melihat situasi dan kondisi politik RI masih cukup dinamis.
"Terkait kerja sama untuk pilpres, masih cukup waktu untuk melakukan konsolidasi dan pemetaan politik yang begitu dinamis," ucap Hasto.
Lalu, apakah sejauh ini PDIP cocok bekerja sama dengan Gerindra? Partai berlambang banteng moncong putih itu cocok dengan kekuatan yang memiliki sejarah kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
"PDIP cocok bekerja sama dengan seluruh kekuatan nasional yang memiliki akar sejarah yang kuat dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan Indonesia, serta kekuatan politik yang memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan kebinekaan Indonesia," papar Hasto.
Bagaimana dengan Gerindra? Baca di halaman berikutnya.
(zak/lir)