Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said menyatakan kedaruratan seperti bencana alam dan pandemi COVID-19 perlu dikelola dengan baik. Pasalnya, suasana kedaruratan kerap menjadi ladang korupsi. Karena itu, berbagai kegiatan kemanusiaan harus mengedepankan transparansi dan integritas.
"Suasana kedaruratan bila tidak diurus dengan niat baik sering membuka peluang bagi kecurangan dan korupsi" kata Sudirman.
Hal itu disampaikan Sudirman saat menjadi pembicara pada International Conference Preventing Fraud and Corruption in Humanitrian Operation diselenggarakan oleh International Federation of Red Cross (IFRC).
Sudirman membawakan materi dengan topik Managing Fraud and Corruption Risk in Humanitarian Operation: a Behavioral Perspective. Konferensi itu diikuti 350 peserta dari para pengurus dan aktivis gerakan kepalangmerahan seluruh dunia.
Sudirman menegaskan operasi kemanusiaan dalam situasi darurat semua pihak wajib menjaga transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Transparansi serta akuntabilitas bisa diciptakan dengan standar operasional prosedur atau SOP yang ketat dan sistem audit serta kepatuhan yang canggih.
Selain sistem tata kelola, dibutuhkan juga integritas manusia yang mengelolanya. Menurutnya, sistem yang kuat sekali pun bisa jebol jika ada niat untuk mencuri dan mengakali prosedur. Sebab itu, integritas, etika, dan orientasi membantu menjadi benteng untuk menghindari korupsi.
"Karena itu dalam operasi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana, gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah harus menjaga agar semua pihak yang terlibat memiliki nilai-nilai luhur dan integritas tinggi," ungkapnya.
Menurutnya, transparansi dan integritas tinggi harus dimiliki seluruh unsur yang terlibat. Bukan saja pengurus atau board members organisasi kepalangmerahan, tetapi juga semua relawan, staf bahkan vendor harus diisi orang-orang yang berdedikasi tinggi.
(fjp/van)