.webp)
Penertiban lapak pedagang di Jalan Agus Salim, Pekanbaru, ricuh. Puluhan pedagang menolak relokasi yang dilakukan Pemko untuk menjadikan lokasi itu mirip Malioboro, Yogyakarta.
Pantauan detikcom, Kamis (18/11/2021), sekitar pukul 15.30 WIB, tampak puluhan Satpol PP Pekanbaru mulai merobohkan lapak kayu milik pedagang. Para pedagang pun melakukan penolakan.
Dalam proses penertiban, tiba-tiba ada orang yang melempar batu ke petugas. Ada juga kayu yang dilempar dan mengenai petugas Satpol PP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan perlakukan kami seperti ini, kami juga punya dasar jualan di sini. Kami rutin dikutip retribusi di pasar ini," kata seorang pedagang.
Saling dorong kemudian terjadi antara petugas Satpol PP dan pedagang. Petugas Satpol PP yang sudah dibekali tameng berusaha menghalau pedagang dan mencegah keributan.
"Dari tahun 1980-an sudah ada jualan kami di sini. Kita direlokasi, tapi tempatnya juga tidak sesuai, tidak muat," ujar pedagang lain, Abdizul.
Abdi mengatakan solusi yang diberikan pihak Pemko Pekanbaru tidak bisa menampung seluruh pedagang. Itulah alasan pedagang minta pertimbangan Pemko Pekanbaru.
"Pertimbangkanlah kami, kami ini puluhan tahun berjualan di sini. Kasih kami solusi," katanya.
Petugas yang melakukan penertiban terus bergerak. Satu per satu lapak pedagang di pusat kota itu ditertibkan.
"Sabar-sabar," kata salah seorang petugas di lokasi.
Penertiban dipimpin Kepala Satpol PP Pekanbaru, Iwan Simatupang. Iwan enggan berkomentar terkait penertiban tersebut.
"Kami masih kerja," kata Iwan singkat.
Penataan pasar tradisional di Jalan Agus Salim direncanakan sejak beberapa tahun terakhir. Lokasi itu mau disulap menjadi seperti Malioboro di Yogyakarta. Hal itu dilakukan agar kawasan Jalan Agus Salim lebih tertata.
Untuk memuluskan rencana itu, Pemko mulai direlokasi ke tempat yang sudah disiapkan sejak awal Oktober kemarin.
"Kita bakal menata kawasan Jalan Agus Salim agar jadi 'Malioboro' di Pekanbaru. Penataan dalam waktu dekat ini," kata Kepala Dinas Perindag Pekanbaru Ingot Hutasuhut, Oktober lalu.
Ingot mengakui pedagang sudah mulai berjualan di Jalan Agus Salim puluhan tahun lalu. Tapi seiring berkembangnya jaman, pasar-pasar harus mulai ditata.
(ras/haf)
