BNNP DKI Sebut Konsumsi Narkoba Picu Kejahatan Meningkat

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 16 Nov 2021 18:41 WIB
Polres Jakpus sita 23 kilogram sabu dari 3 pengedar di Jakarta dan Bekasi (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengungkapkan adanya korelasi narkoba dengan kejahatan. Dari beberapa kasus, polisi menemukan rata-rata pelaku kejahatan aktif mengonsumsi narkoba.

Seperti salah satunya, tersangka ADR alias T (25), eksekutor begal yang menewaskan pegawai Basarnas, Mita (22), ternyata mengonsumsi narkoba. Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo mengatakan tersangka T dkk pesta narkoba sebelum melakukan aksinya.

"Ini fakta, kenapa saudara T berani melakukan tindakan keji ini memang didasari pengguna narkoba. Jadi sebelum melakukan aksinya, melakukan pesta narkoba dulu di Pulogadung, satu shoot katanya. Kemudian mereka berangkat untuk mencari mangsa," jelas Setyo kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (16/11/2021).

Setyo mengatakan, penggunaan narkoba menumbuhkan keberanian pelaku untuk melakukan kejahatan. Pelaku cenderung tidak merasa takut saat melakukan kejahatan bahkan tidak segan melukai korbannya.

"Dari pengakuan tersangka, mereka kerap menggunakan narkoba. Salah satunya untuk menambah nyali katanya. Atas pengaruh narkoba tersebut, dia tidak tahu bahwa korbannya itu berakibat fatal sampai meninggal dunia," jelasnya.

Narkoba Picu Kejahatan

Dalam kesempatan yang sama, dr Nadia dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta menjelaskan narkotika dapat meningkatkan stimulan pada pengguna.

"Sabu itu dalam narkotika digolongkan dalam stimulan atau zat yang menimbulkan peningkatan aktivitas. Baik aktivitas motorik, aktivitas jantung, aktivitas pembuluh darah hingga mood yang berlebihan," kata Nadia.

Nadia kemudian mencontohkan, peningkatan mood pada pengguna yang suka melakukan kekerasan dapat memicu untuk melakukan kekerasan.

"Orang yang menggunakan sabu itu peningkatan mood-nya. Apabila memang sudah ada dasarnya dia suka melakukan kekerasan, itu biasanya mood untuk melakukan kekerasan akan Lebih tinggi lagi," kata dia.

Menurut penuturan Nadya, saat sabu masuk, akan melepaskan dopamin yang berfungsi untuk meningkatkan motorik dan fungsi yang berkaitan dengan jantung, pembuluh darah dan yang lainnya. Sehingga aktivitas juga akan turut meningkat.

Nadya mengatakan sangat jelas jika antara narkoba dan kejahatan dikorelasikan. Karena pelaku kejahatan yang memakai narkoba jenis sabu akan lebih berani untuk melalukan tindak kejahatan.

"Sehingga sangat jelas dikorelasikan penggunaan sabu dan kejahatan. Karena ada peningkatan motorik, percaya diri, fokusnya. Apabila seseorang akan melakukan kekerasan dia akan lebih percaya diri dan lebih berani lagi." pungkasnya.




(mea/mea)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork