.webp)
Satgas COVID-19 melaporkan kondisi terkini kasus COVID-19 di Indonesia. Jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di Wisma Atlet meningkat sepekan terakhir.
"Selain pada tingkat kabupaten/kota, peningkatan jumlah orang yang dirawat juga terlihat pada data di Wisma Atlet. Selama seminggu terakhir, jumlah orang yang dirawat tampak meningkat secara konsisten pada rentang 248 hingga 273. Padahal sebelumnya keterisian tempat tidur di Wisma Atlet sudah bisa ditekan hingga 209," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam jumpa pers, Selasa (16/11/2021).
Tren Kenaikan Kasus Corona di Jawa-Bali
Wiku juga melaporkan adanya peningkatan kasus Corona di Jawa-Bali. Peningkatan terbanyak di kabupaten/kota di Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika melihat perkembangan kasus di tingkat nasional, terdapat 29 persen atau 37 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang kasusnya meningkat dibandingkan minggu sebelumnya. Peningkatan ini paling banyak terjadi di Jawa Tengah dengan 14 kabupaten/kota, diikuti Jawa Timur 12 kabupaten/kota, dan Jawa Barat 8 kabupaten/kota," Wiku.
Kenaikan kasus Corona ini juga berdampak terhadap jumlah orang yang dirawat di rumah sakit. Daerah di Jawa Tengah kembali menjadi yang tertinggi.
"Adanya kenaikan kasus ini dibarengi dengan peningkatan jumlah orang yang dirawat pada 43 kabupaten/kota di Jawa-Bali atau sebesar 34 persen. Urutan terbesar kenaikan orang yang dirawat sama dengan kenaikan kasus, yaitu Jawa Tengah tertinggi dengan 14 kabupaten/kota, Jawa Timur 13 kabupaten/kota, dan Jawa Barat 8 kabupaten/kota," ujar Wiku.
Vaksinasi Menurun
Selain itu, Wiku menyampaikan tren vaksinasi yang menurun. Dia meminta seluruh pemerintah daerah terus meningkatkan laju vaksinasi.
"Di saat kasus mengalami peningkatan dan sudah semakin banyak orang dirawat, sayangnya laju vaksinasi mengalami penurunan selama tujuh minggu terakhir. Penurunan ini utamanya terjadi pada vaksin merek Sinovac yang juga ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan vaksinasi pada vaksin merek lainnya, yaitu Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Sinopharm," tutur Wiku.
(knv/dhn)
