"Meskipun kita masuk PPKM level 1, dan sudah divaksin totalnya 11 juta lebih warga yang di vaksin oleh Pemprov DKI Jakarta, warga Jakarta dan sekitarnya, tapi bukan berarti virusnya sudah selesai," kata Riza di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (16/11/2021).
Riza menyampaikan saat ini DKI Jakarta masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1. Saat itulah, mobilitas warga semakin bertambah seiring dengan pelonggaran di berbagai sektor.
"Semakin besar interaksi, semakin tinggi potensi kerumunan juga semakin besar maka sejujurnya potensi penyebaran juga semakin besar, apalagi memasuki akhir tahun libur panjang," terangnya.
Untuk itu, Riza mewanti-wanti masyarakat tak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Dia kemudian menyoroti sejumlah negara di Eropa yang menampakkan peningkatan kasus Corona pascapelonggaran.
"Mari kita berjuang menahan bersama untuk tidak keluar rumah kecuali yang sangat penting sekali pun pelonggaran-pelonggaran semakin dibuka. kita berharap tidak ada gelombang ketiga di Jakarta dan tentunya di seluruh Indonesia dan dunia. Kita lihat beberapa negara di Eropa sudah mulai terjadi peningkatan yang signifikan," imbuhnya.
Terkait rencana vaksin booster berbayar, Riza menyebut Jakarta hingga kini masih memprioritaskan booster untuk tenaga kesehatan. Pada dasarnya, Pemprov DKI masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait realisasi vaksinasi booster berbayar.
"Sekarang kita masih mendahului karena masih banyak warga Indonesia yang belum dan kita warga DKI Jakarta juga menghormati warga lainnya di seluruh Indonesia yang juga mendapatkan prioritas," jelasnya.
Merujuk pada data Pemprov DKI Jakarta, saat ini dosis 1 vaksin COVID-19 telah mencapai 11.008.187. Proporsinya terdiri dari 67% warga ber-KTP DKI dan 33% non-KTP DKI.
Sedangkan total dosis 2 sebanyak 8.703.931. Proporsinya 70% warga ber-KTP DKI dan 30% non-KTP DKI.
Simak video 'Jokowi Peringatkan soal Vaksin Kedaluwarsa: Tolong Hati-hati!':
(taa/zap)