Sebelas ekor gajah liar masuk ke kebun warga di Desa Tapung, Kampar, Riau. Gajah-gajah itu sudah 10 hari masuk kebun masyarakat.
"Gajah masuk ke kebun sejak 10 hari lalu di Tapung. Sudah kita upayakan geser," kata Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Hartono, kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).
Hartono mengatakan pihaknya telah berupaya menggeser gajah ke Kota Garo. Namun, katanya, hal itu terkendala air sungai yang naik akibat hujan deras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menurunkan delapan petugas dan tiga ekor gajah latih untuk menghalau. Tetapi terhenti di Kota Garo karena sungai juga tinggi, gajah belum bisa nyeberang," ucap Hartono.
Kesebelas gajah liar itu masih berada di kebun masyarakat. Sementara itu, gajah latih ditempatkan tidak jauh dari lokasi agar gajah liar ikut bergabung.
Dia mengatakan pihaknya berupaya menghalau gajah liar dengan petasan. Dia berharap gajah liar tak masuk ke perkebunan sawit serta makan tanaman masyarakat.
"Kita gunakan peralatan tradisional untuk menghalau gajah menggunakan mercon. Harapannya, dengan suara keras, gajah bisa menjauh dari kebun masyarakat," tuturnya.
Dia mengimbau masyarakat tidak mengganggu satwa dilindungi tersebut. Hartono meminta warga melapor ke pihaknya jika ada gajah liar yang masuk ke kebun.
"Kami imbau masyarakat yang kebunnya dilewati gajah melapor ke BKSDA. Jangan juga melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan gajah karena kami akan terus upayakan untuk menghalaunya," kata Hartono.