PAN: Zulhas dan Ganjar Sohib Sekental Kopi Hitam

PAN: Zulhas dan Ganjar Sohib Sekental Kopi Hitam

Eva Safitri - detikNews
Senin, 15 Nov 2021 15:31 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Jakarta -

Partai Golkar dan PDIP berdebat panas usai Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid menyatakan pihaknya siap menampung Ganjar Pranowo jika tak mendapat tiket Pilpres 2024. PAN tidak ingin mengomentari urusan tersebut, tapi berbicara hubungan ketua umum mereka dengan Ganjar.

"Mas Ganjar Pranowo adalah kader PDIP. Dari hasil lembaga survei pilpres mendapatkan elektabilitas cukup baik. Tentunya, PAN tidak akan masuk ke rumah tangga partai lain. PAN menghormati PDIP dan Bu Megawati. Mekanisme penentuan capres/cawapres di PDIP kan sudah jelas bin terang bahwa hal itu akan diputuskan oleh Bu Megawati sebagai ketua umum," kata Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi, kepada wartawan, Senin (15/11/2021).

Viva menegaskan PAN tetap mengacu pada keputusan hasil rakernas, yakni mendukung ketua umumnya, Zulkifli Hasan, untuk maju sebagai capres. Dengan siapa PAN akan berkoalisi, Viva mengatakan pihaknya masih melihat keputusan ambang batas pencapresan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk PAN, sesuai hasil Rakernas II 30 Agustus 2021, kewenangan dan penentuan capres/cawapres diberikan kepada Ketua Umum DPP PAN untuk mengambil langkah-langkah strategis demi kemajuan PAN," ujarnya.

"PAN secara internal mengusung Zulkifli Hasan di Pilpres 2024. Hal ini masih proses. Nanti akan menunggu sikap dari partai politik lain, karena semua partai politik tidak dapat memenuhi persyaratan pengusulan capres/cawapres sendiri (presidential threshold 20%), kecuali PDIP," lanjut Viva.

ADVERTISEMENT

Lantas apakah PAN akan berkeinginan menampung Ganjar untuk memasangkan dengan Zulhas? Viva mengatakan Ganjar merupakan sahabat Zulhas. Dia mengibaratkan pertemanan Zulhas-Ganjar seperti kopi kental hitam.

"Mas Ganjar dan Bang Zul adalah sohib lama dan kental. Seperti kentalnya kopi hitam. Enak dan legit. Karena sama-sama pernah menjadi anggota DPR RI," ujarnya.



Viva juga mengatakan komunikasi Zulhas dengan Ganjar juga berjalan baik. Namun, terkait dukungan ke Ganjar, Viva mengatakan proses pilpres masih panjang. Dia menyebut banyak terjadi kemungkinan dalam proses pencalonan.

"Komunikasi dengan Mas Ganjar sangat baik. Bahkan beberapa waktu lalu Mas Ganjar hadir di acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PAN Jawa Tengah bersama Bang Zulkifli Hasan dan seluruh pengurus serta kader PAN se Jawa Tengah," ucapnya.

"Wacana pilpres masih dinamis dan cair. Belum ada satupun partai politik yang mengusung secara resmi pasangan calon di pilpres. Semua masih testing the water, meraba-raba, menerka-nerka, dalam penentuan paslon di pilpres nanti," lanjut Viva.

Sebelumnya, Waketum Golkar Nurdin Halid yang menyatakan siap menampung Ganjar jika tak dapat tempat dari PDIP. Nurdin menyebut Ganjar bisa menduduki posisi cawapres Airlangga Hartarto di Pemilu 2024.

Pasca-reformasi, Nurdin menyebut tidak ada partai yang bisa berdiri sendiri. Karena itu, Airlangga juga memerlukan wakil supaya bisa maju di Pilpres 2024.

"Ini yang saya katakan, apabila, apabila Ganjar tidak mendapat tempat di rumahnya, maka ada Golkar sebagai rumah baru untuk menjadi pendamping Pak Airlangga Hartarto, karena Golkar secara resmi telah menetapkan, secara final. Jadi Pak Airlangga itu sudah final ditetapkan sebagai calon," kata saat berbincang dengan detikcom, Minggu (14/11).

(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads