Korban Pembunuhan Yoo Young-chul: Terapis Pijat dan Lansia Kaya

Hitamnya Hitam

Korban Pembunuhan Yoo Young-chul: Terapis Pijat dan Lansia Kaya

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 14 Nov 2021 12:29 WIB
SEOUL, SOUTH KOREA - JULY 19:  Suspected serial killer, Yoo Young-Chul (C), is escorted by South Korean police during an inspection of suspected murder sites on July 19, 2004 in Seoul, South Korea. Police are expanding the investigation after securing testimony from Yoo, a 34-year-old suspected of killing at least 19 people, that he had committed more murders in Pusan and Inchon.  (Photo by Kim Mi-Ok/Getty Images)
Yoo Young-chul si pembunuh berantai (AFP via Getty Images/AFP)
Jakarta -

Pembunuh berantai asal Korea Selatan, Yoo Young-chul, membunuh para korbannya dalam kurun 11 bulan. Korbannya didominasi oleh lansia kaya dan terapis pijat.

Seperti dilansir dari Korea JoongAng Daily, Yoo mengakui serangkaian pembunuhan brutal itu dilakukan selama 11 bulan pada 2004. Ia menargetkan warga lanjut usia dan wanita muda yang bekerja untuk panti pijat.

Yoo Young-chul mengatakan dia membunuh sebanyak 21 orang karena dia membenci wanita dan orang kaya. Dua di antaranya ialah profesor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 24 September 2004, Yoo masuk ke kediaman sepasang suami-istri di Sinsa-dong, keduanya adalah profesor sebuah universitas. Polisi mengatakan dia mengaku memukul kepala mereka dengan palu.

Enam belas hari kemudian, Yoo memasuki sebuah rumah di Gugi-dong Seoul dan membunuh tiga orang tua di sana. Lagi-lagi memakai palu.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, pada November 2004, dia menyelinap ke dua rumah di Samseong-dong dan Hyehwa-dong dan membunuh beberapa orang di dalamnya.

Yoo diketahui menargetkan rumah mewah yang dihuni oleh orang tua. Dalam kasus Hyehwa-dong, dia membakar rumah itu untuk menghancurkan bukti pembunuhan.

Polisi mengatakan, dalam semua kasus, Yoo membuat kejahatan itu tampak seperti perampokan-pembunuhan, meskipun Yoo tidak mengambil uang dan harta benda lainnya. Polisi mulanya mengaku bingung dengan kasus ini.

Simak juga 'WNA Pembunuh Ibu Kandung di Bali Ditangkap FBI di Bandara Chicago':

[Gambas:Video 20detik]



Sewa Terapis Pijat untuk dibunuh

Yoo juga sempat tinggal di sebuah gedung perkantoran di Seoul barat. Di tempat itulah Yoo memanggil 11 pemijat ke kediamannya dan membunuh mereka.

Untuk menyembunyikan kejahatannya, dia memotong tubuh para terapis pijat itu, lalu memasukkannya ke kantong plastik. Ia kemudian menguburkan beberapa potongan tubuh itu di beberapa lokasi di pegunungan di sekitar kota. Dia merobek ujung jari korban sehingga tidak ada sidik jari untuk mengidentifikasi mereka.

Ditangkap dan Diadili

Seperti dilansir BBC, Yoo akhirnya ditangkap terkait dengan pembunuhan dari September 2003 hingga Juli 2004. Dia ditangkap pada Kamis (17/7/2004) pagi setelah serangan terhadap seorang terapis pijat di Seoul selatan. Dia sempat melarikan diri dari tahanan setelah polisi membuka borgolnya tetapi ditangkap kembali.

Dia dijatuhi hukuman mati pada 19 Juni 2005 oleh Mahkamah Agung. Kasusnya, yang menggemparkan warga Korea Selatan, juga telah memicu perdebatan tentang hukuman mati di Korea Selatan. Meskipun hukuman mati masih diperbolehkan di bawah hukum, itu belum dilakukan sejak 1997.

Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengatakan bahwa kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Yoo adalah yang paling banyak dalam sejarah pembunuhan di Korea Selatan.

"Pembunuhan sebanyak 20 orang belum pernah terjadi sebelumnya di negara ini dan kejahatan yang sangat serius. Hukuman mati tidak dapat dihindari untuk Yoo mengingat rasa sakit yang luar biasa yang ditimbulkan pada keluarga yang bersangkutan dan seluruh masyarakat," ungkap pengadilan Distrik Pusat Soeul.

Halaman 2 dari 3
(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads