DKI Jakarta sudah masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1. Kondisi ini membuat Taman Margasatwa Ragunan semakin banyak dikunjungi warga.
Dilaporkan, selama tiga pekan terakhir, jumlah pengunjung Ragunan terus meningkat.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (13/11/2021) pukul 09.00 WIB, terlihat para pengunjung mulai berdatangan ke Taman Margasatwa Ragunan. Di jalan menuju Taman Margasatwa Ragunan masih diberlakukan ganjil genap (gage).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas Dishub dan Polri berjaga di pintu masuk untuk memastikan persyaratan kendaraan sebelum masuk ke dalam wahana.
"Mohon maaf, Pak, di sini masih menerapkan ganjil-genap dari pukul 07.00-14.30 WIB, kendaraan yang genap tidak bisa masuk untuk saat ini," ujar salah seorang petugas Dishub kepada warga.
Para pengunjung pun mulai mengantre masuk dengan didampingi oleh pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan. Sebelum masuk, para pengunjung yang sudah memesan tiket secara daring harus men-scan barcode yang sudah terpampang di pintu masuk.
Selain kendaraan roda empat, pejalan kaki dan pesepeda juga memadati area Taman Margasatwa Ragunan.
Pengunjung Terus Meningkat
Sementara itu, pejabat Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan jumlah pengunjung meningkat selama tiga pekan terakhir. Jumlah hari ini saja per pukul 10.00 WIB Ragunan didatangi 4.463 pengunjung.
"Kalau dari tiga minggu terakhir kita lihat terjadi peningkatan. Pada 30 Oktober itu sekitar 4.000, lalu minggu selanjutnya itu mencapai 9.051, dan tadi data yang masuk pukul 10.00 WIB mencapai 4.463 pengunjung," kata Bambang saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah dengan adanya kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI dan pihak pengelola Ragunan. Saat ini juga warga luar DKI sudah boleh berkunjung ke Ragunan.
"Selain itu, kan warga di luar DKI sudah boleh masuk. Maka dari itu akan jauh lebih meriah dengan kebijakan itu," terangnya.
Pihaknya pun memastikan protokol kesehatan akan terus dijalankan selama antusiasme warga terus berdatangan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi tren penularan kasus COVID-19 setelah dibukanya tempat rekreasi di Ibu Kota.