PD Bela BEM Unmul: Wapres 'Patung Istana'-'Ban Serep' Sama Maknanya

PD Bela BEM Unmul: Wapres 'Patung Istana'-'Ban Serep' Sama Maknanya

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 11 Nov 2021 11:57 WIB
AHY dan Benny Kabur Harman (Dok. Instagram AHY).
AHY dan Benny Kabur Harman (Foto: dok. Instagram AHY)
Jakarta -

Partai Demokrat (PD) mengkritik pemanggilan polisi terhadap Presiden BEM Universitas Mulawarman (Unmul) Abdul Muhammad Rachim terkait postingan Wapres Ma'ruf Amin 'patung Istana'. Demokrat menilai kritik Wapres Ma'ruf patung Istana sama maknanya dengan Wapres Ma'ruf 'ban serep'.

"Pemanggilan aktivis BEM oleh polisi itu adalah sikap kontrademokrasi, sikap menakut-nakuti rakyat untuk berbicara tentang pemimpinnya," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Benny K Harman kepada wartawan, Kamis (11/11/2021).

"Saya minta polisi tidak terlalu reaktif dalam menanggapi kritik mahasiswa mengenai kinerja pemerintahan Jokowi, termasuk kinerja Wapres," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny menganggap kritik patung Istana bukan menyerang pribadi Ma'ruf. Menurutnya, kritik itu ditujukan untuk sistem ketatanegaraan RI yang menempatkan wapres sebagai ban serap.

"Kritik BEM Unmul bahwa Wapres adalah patung Istana sama maknanya dengan Wapres sebagai 'ban serep'. Kritik itu bukan ditujukan kepada pribadi Wapres, tapi ditujukan pada sistem ketatanegaraan kita yang memang hanya menempatkan Wapres sebagai ban serep atau patung Istana," papar Benny.

ADVERTISEMENT

"Wapres tidak bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan, melainkan presiden. Presiden yang bertanggung jawab atas gagal dan suksesnya pemerintahan, bukan wapres. Wapres hanya patung Istana atau ban serap semata," lanjut Benny.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tonton Video: Buntut Panjang Postingan BEM Unmul soal Ma'ruf 'Patung Istana'

[Gambas:Video 20detik]



Benny mengatakan setiap warga negara memiliki hak menyampaikan aspirasinya. Dia menyebut kritik yang ada, termasuk dari BEM Unmul, merupakan konsekuensi sebagai negara demokrasi.

"Selain itu, negara kita adalah negara demokrasi, rakyat bebas bicara, termasuk bebas bicara tentang pemimpinnya, pemimpin yang mereka sendiri pilih. Itu konsekuensi saja dari pilihan kita untuk menjadi negara demokrasi," tuturnya.

Sebelumnya, seruan aksi yang dimaksud itu diposting pada Selasa (2/11). Pada hari yang sama, Ma'ruf dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Samarinda.

BEM Unmul memposting seruan aksi tersebut melalui akun Instagram @bemkmunmul. Dalam postingannya, terdapat foto Ma'ruf Amin, dan pada bagian bawahnya terdapat kalimat 'Kaltim Berduka Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads