Wakil Ketua Komisi V DPR RI Fraksi PPP Arwani Thomafi mengaku dapat memahami, mengapa Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji sampai bisa marah hingga mengusir 20 pengusaha sawit. Namun Arwani menilai sikap tegas Gubernur Kalbar seharusnya ditunjukkan sejak awal.
"Sikap reaktif Gubernur Kalbar dapat dipahami karena wilayahnya sedang dalam kondisi banjir. Meski, semestinya, sikap tegas muncul sejak awal kepada para pelaku usaha perkebunan sawit," ujar Arwani kepada detikcom, Rabu (10/11/2021).
Pemda, kata Arwani, memiliki kewenangan terkait izin perkebunan sebagaimana diatur dalam Permentan nomor 98/2013. Arwani menambahkan seharusnya dari awal pemda tegas terhadap perusahaan sawit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari awal pemda harus tegas dalam menegakkan aturan, setegak-tegaknya, dan pastikan terdapat komitmen dari seluruh pihak, khususnya kepada pelaku usaha perkebunan sawit, terkait dengan keberlanjutan lingkungan di wilayah," imbuh Arwani.
Arwani turut berkomentar terkait kondisi banjir di Kalbar. Menurutnya, saat ini dibutuhkan mitigasi cepat.
"Pastikan masyarakat dievakuasi ke tempat yang aman, khususnya ibu dan anak. Pastikan pasokan pangan dan makanan aman. Pemerintah pusat dapat melakukan intervensi atas kondisi di Kalbar untuk mempercepat proses tanggap darurat ini, dan meminimalisir efek banjir bagi masyarakat," tuturnya.
Gubernur Kalbar Usir Pengusaha Sawit
Diberitakan sebelumnya, Sutarmidji mengusir pihak 20 pihak perusahaan perkebunan sawit dari pertemuan yang digelar di kantornya. Pasalnya, pihak pengusaha sawit tersebut tidak memberi sikap saat diminta membantu penanganan banjir.
Sutarmidji marah karena pihak perusahaan sawit hanya mengirimkan perwakilan yang tidak bisa mengambil keputusan terkait sikap perusahaan. Cerita tersebut diungkap Sutarmidji lewat akun Facebook-nya, Bang Midji.
"Kemarin saya undang 20-an perusahaan perkebunan sawit untuk membantu saudara kita yang terdampak banjir, tapi mereka enak aja jawab. Perusahaan mereka tidak di lokasi banjir, harus minta persetujuan atasan dan lain-lain, kesal saya ya saya usir aja," tulis Sutarmidji seperti dilihat, Rabu (10/11/2021).
Sutarmidji menilai pihak perusahaan sawit tidak peduli terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Dia menilai perkebunan sawit punya andil terhadap terjadinya banjir di Kalbar.
"Mereka ini tidak punya hati, sangat kurang peduli dengan masyarakat. Yang menderita mungkin akibat ulah mereka. Kalau mereka tidak peduli dengan masyarakat Kalbar, ya saya juga nggak peduli mereka ada atau tidak di Kalbar," ujarnya.
Lihat juga video '2 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin':