Bejat Kelakuan Para Begal Pantat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 11 Nov 2021 06:30 WIB
Ilustrasi pelecehan (Foto: Getty Images/iStockphoto/triocean)
Jakarta -

Pelecehan seksual 'begal pantat' menghantui perempuan. Bahkan para pelaku melakukan perbuatan asusila itu di depan umum.

Baru-baru ini, aksi begal pantat menyasar perempuan di Jakarta Selatan, Bekasi hingga Malang, Jawa Timur. Para korban memberanikan diri untuk bicara tentang pelecehan seksual yang dialaminya.

Namun sayangnya, masih ada yang menormalisasi pelecehan seksual ini. Bahkan, salah satu korban tidak mendapat bantuan masyarakat ketika berhadapan dengan pelaku di tempat sebegitu ramainya.

Ada korban yang memilih lapor polisi. Namun ada juga korban yang ragu lapor polisi karena merasa tidak punya bukti.


Begal Pantat Jurnalis TV oleh Pengamen

Salah satu korban pelecehan begal pantat adalah F, seorang jurnalis perempuan. F mendapatkan pelecehan seksual dari pengamen ketika sedang berbelanja di sebuah pasar di Kalibata, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/11) pagi.

"Aku udah bilang 'Maaf Pak', maksudnya nolak saya nggak bisa kasih dia uang. Terus akhirnya saya pikir udah dong, saya pikir dilewatin kan orang saya udah bilang maaf. Terus dia ke sebelah ibu-ibu di sebelah saya tetap ngamen," kata F saat dihubungi detikcom, Rabu (10/11/2021).

Setelah itu, tanpa diduga korban, pengamen tersebut meraba pantatnya. Sontak F kaget dan menegur pengamen tersebut.

"Terus saya nggak nyangka dia nyolek saya dan pas banget nyoleknya itu nyolek bokong," katanya.

Pelaku saat itu berdalih tidak sengaja. Namun korban yakin pelaku dengan sengaja, sehingga korban mengejar pelaku untuk merekamnya.

"Jadi pertama pas saya coba rekam itu kan dia tepis handphone saya. Saya coba ngelawan dia dan dia tepis lagi, dua kali handphone saya ditepis. Awalnya dia menghindar terus saya dikatai 'udah nggak usah diladeni itu orang gila'. Makanya saya balas 'bapak yang gila'," terang F.

Mirisnya, di tengah kondisi itu, korban hanya menjadi tontonan warga. Menurut korban, tidak ada warga satu pun yang mencoba membantu korban untuk mendapatkan keadilan.

"Jadi ada yang peduli, tapi pedulinya cuma tanya, 'Kenapa, Mbak?' Nggak ada upaya untuk apa-apa. Jadi di saya orang-orang cuman nontonin aja," ucap F.

Sementara korban belum memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi. Namun, korban ragu-ragu karena merasa tidak punya bukti.

"Sebenarnya kita sudah konsultasi untuk lapor polisi, cuman kan kita harus punya bukti ya," kata F.

Lihat juga video 'Heboh Kasus Pelecehan Seksual: Pamer Kelamin-Begal Payudara':



Simak di halaman selanjutnya, perempuan sedang lari pagi dibegal pantat pemotor




(mea/mea)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork