140 Ribu Lebih Warga Sintang Terdampak
Kabupaten Sintang, Kalbar, masih dilanda banjir. Ada 140 ribu lebih warga terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bencana banjir yang hingga kini masih melanda Kabupaten Sintang itu telah berdampak di 12 kecamatan. Sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia," kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (9/11/2021).
BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada kurang-lebih 35.117 unit rumah yang terendam banjir hingga 300 cm, 5 unit jembatan rusak berat, dan beberapa sarana-prasarana lainnya juga terdampak.
"Pemerintah Kabupaten Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16 November 2021," katanya.
Dia mengatakan, pada Selasa (9/11), ketinggian air masih naik sekitar 5-7 cm akibat hujan masih terjadi di wilayah hulu. BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada 32 titik pengungsian, akan tetapi lebih banyak warga yang memilih mengungsi ke tempat saudara masing-masing.
Sementara itu, 24 titik dapur lapangan juga telah didirikan guna menyuplai kebutuhan dasar pangan bagi para warga terdampak. Posko lapangan juga tersebar di 5 titik yang meliputi Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas, dan Kantor Camat Sintang.
1.886 Rumah di Kapuas Hulu Terendam Banjir
Banjir masih merendam 1.886 rumah penduduk di 7 kecamatan wilayah Kapuas Hulu, Kalbar. Ketinggian air rata-rata 1-3 meter dari permukaan tanah.
"Banjir di tujuh kecamatan akibat meluapnya Sungai Kapuas. Saat ini banjir masih menggenangi pemukiman penduduk yang dihuni 8.714 jiwa," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan seperti dilansir Antara.
Banjir yang terjadi sudah hampir sepekan terakhir tersebut juga merendam 42 fasilitas umum di 41 desa yang tersebar di tujuh kecamatan.
Tujuh kecamatan terdampak banjir adalah Kecamatan Silat Hilir, Semitau, Selimbau, Jongkong, Batang Lupar, Suhaid, dan Kecamatan Badau. Dampak banjir cukup parah di Silat Hilir, Suhaid, Selimbau, Jongkong, dan Batang Lupar.