Ketua DPP PPP Ajak Kaum Milenial Jadi Pahlawan Masa Kini

Ketua DPP PPP Ajak Kaum Milenial Jadi Pahlawan Masa Kini

Yudistira Perdana Imandiar - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 15:45 WIB
ilustrasi Hari Pahlawan Masa Kini
Ilustrasi Pahlawan Masa Kini/Foto: Ilustrator Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Ketua DPP PPP Rojih Ubab Maimoen menyebut Hari Pahlawan bisa menjadi momentum untuk menyelami semangat perjuangan para pahlawan. Menurutnya semangat pahlawan dapat menjadi energi bagi semua elemen bangsa untuk membangun Indonesia.

Menurut Rojih, pada masa lalu perjuangan dilakukan dengan mengangkat senjata, namun saat ini masyarakat berjuang melawan berbagai masalah bangsa seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, termasuk pandemi COVID-19.

"Nilai-nilai kepahlawanan bisa muncul dari siapa saja melalui sebuah peristiwa sehari-hari yang berlangsung di sekitar kita. Pahlawan bisa saja berada di sekitar kita, namun sering kali luput dari perhatian masyarakat," ujar Rojih dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan banyak masyarakat yang tanpa pamrih mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari, untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, membela kaum yang lemah, dan meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.

"Mereka adalah pahlawan yang ada di sekitar kita yang kehadirannya kerap tanpa kita sadari," sebut Rojih

ADVERTISEMENT

Anggota DPR RI ini menambahkan di era teknologi informasi dan komunikasi generasi milenial dapat menjadi pahlawan masa kini dengan menjadi kreatif dan inovatif, seperti mendirikan startup, menjadi influencer, youtuber, selebgram, dan blogger yang membuka lapangan pekerjaan.

"Tidak hanya itu, pahlawan masa kini lainnya adalah ilmuwan, orang yang mengharumkan nama bangsa di bidang seni dan budaya, tokoh agama atau spiritual, dan atlet yang membawa harum nama bangsa di kancah internasional," urainya.

Rojih menegaskan nilai-nilai kepahlawanan harus terus diwariskan ke setiap generasi bangsa sejak dini, baik melalui keluarga maupun pendidikan formal dan non-formal.

"Pembumian nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara juga perlu dilakukan kembali antara lain dengan memasukkannya sebagai bagian dari mata pelajaran wajib di sekolah dan perguruan tinggi," cetus Rojih

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads