Massa Demo Tiba di Patung Kuda, Lalin ke Arah Istana Ditutup

Massa Demo Tiba di Patung Kuda, Lalin ke Arah Istana Ditutup

Nahda Rizki Utami - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 12:04 WIB
Jakarta -

Massa Aliansi Rakyat Menggugat berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi menutup arus lalu lintas dari titik aksi ke arah Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Pantauan detikcom di Patung Kuda, Rabu (10/11/2021) pukul 11.40 WIB, Jl Medan Merdeka Barat, sudah ditutup. Jl Medan Merdeka Barat dipasangi kawat berduri.

Sejumlah polisi juga sudah siaga di lokasi aksi. Ada juga polisi yang mengenakan seragam APD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo Aliansi Rakyat Menggugat di Patung Kuda, lalu lintas dialihkanPolisi menggunakan APD lengkap di barisan terdepan mengamankan massa demo. (Nahda Rizki Utami/detikcom)

Massa menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' dan mars buruh. Massa menyalakan flare warna-warni.

ADVERTISEMENT

Massa mayoritas buruh ini memenuhi kawasan Patung Kuda. Akibatnya, lalu lintas dialihkan.

Kendaraan dari arah Jl MH Thamrin ke Monas dibelokkan ke kiri ke Jl Budi Kemuliaan. Kemacetan sempat terjadi di sekitar lokasi aksi.


Massa Long March dari Masjid Cut Meutia


Sebelumnya, massa melakukan long march dari depan Masjid Cut Meutia ke Patung Kuda. Sejumlah polisi mengawal aksi long march massa.

Arus lalu lintas di Jalan Menteng Raya sempat padat. Hal itu karena massa aksi sempat berhenti untuk mengatur barisan.

Koordinator lapangan dari PPMI, Ato, mengatakan total massa demo yang akan berkumpul diperkirakan 500 orang.

Demo Aliansi Rakyat Menggugat di Patung Kuda, lalu lintas dialihkanMassa demo di Patung Kuda menyalakan flare. (Nahda Rizki Utami/detikcom)

"Totalnya kurang-lebih kita ada 500 orang gabungan Aliansi Rakyat Menggugat dan juga PPMI," katanya.

Ato menjamin tidak akan ada keributan dalam aksi damainya tersebut. Sebab, mereka akan fokus pada penyampaian aspirasi dan tuntutan.

"Ini aksi damai, tidak akan ada kericuhan. Kita cuman minta presiden dengarkan aspirasi kami, dengarkan tuntutan kami," katanya.

Adapun sejumlah tuntutan massa aksi tersebut di antaranya meminta agar pejabat yang diduga bisnis PCR dicopot, meminta UU Omnibus Law dibatalkan, mengusir TKA China, pecat oknum polisi yang melakukan kekerasan, menghentikan kriminalisasi ulama, dan lainnya.

"(Harapan) Semua tuntutan dipenuhi. Segera pecat menteri yang bisnis PCR, tidak dibenarkan secara moral dia, konsep beragama dan juga berpancasila. Rakyat bukan marah lagi tapi sudah murka karena bisnis tersebut. Kita minta Jokowi bicara jangan hanya diam saja," ujar Ato.

(mea/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads