Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle, Ini Profil Sang Maestro Musik

Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle, Ini Profil Sang Maestro Musik

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 11:15 WIB
Taman Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle, Ini Profil Sang Maestro Musik (Foto: Rima Olyvia/detikcom)
Jakarta -

Ismail Marzuki adalah salah satu tokoh musik legendaris di Tanah Air. Namanya diabadikan sebagai pusat kesenian di Jakarta yang diberi nama Taman Ismail Marzuki. Lagu-lagu kemerdekaan Indonesia yang kini dinyanyikan dan diperdengarkan adalah hasil karyanya loh.

Memperingati Hari Pahlawan 2021, Ismail Marzuki tampil di Google Doodle sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional. Dilansir dari laman resmi Kemendikbud dan Ensiklopedia Jakarta milik Dinas Pariwisata DKI, berikut ulasan mengenai profil sang maestro musik ini.

Ismail Marzuki: Keturunan Asli Betawi

Ismail Marzuki memiliki nama panggilan Bang Ma'ing. Dia lahir di Kampung Kwitang, Jakarta, 11 Mei 1914. Ayahnya, yang bernama Marzuki, merupakan seorang wiraswasta kecil-kecilan di wilayah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Sementara itu, ibunya meninggal dunia saat melahirkan dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun Ismail Marzuki sebenarnya memiliki dua kakak. Namun kedua kakaknya juga telah meninggal dunia. Ismail Marzuki kecil pun hanya hidup berdua dengan ayahnya.

Ismail Marzuki: Pendidikan dan Karier Musik Sang Maestro

Berikut informasi pendidikan yang ditempuh Ismail Marzuki semasa hidupnya.

ADVERTISEMENT
  • HIS Idenburg (setara SD).
  • MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/setara SMP) di Jl. Menjangan Jakarta.
  • Madrasah Unwanul Wustha (mempelajari Ilmu Agama).

Ismail Marzuki juga mengikuti beberapa kegiatan musik yang mengantarkannya menjadi seorang pemusik ternama Indonesia. Berikut di antaranya:

  1. Anggota grup musikn Lief Java pimpinan Hugo Dumas, sebuah orkes terkenal di zaman Belanda.
  2. Mengikuti siaran NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij) yang berdiri pada 1934.
  3. Memimpin Orkes Studio Jakarta.
  4. Membentuk Orkes Studio Bandung (1936-1937).

Ismail Marzuki: Lagu-lagu Ciptaannya

Setelah menempuh pendidikan, Ismail Marzuki mulai menciptakan lagu. Beberapa karyanya masih terkenal hingga saat ini sebagai lagu wajib kebangsaan. Berikut lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki.

  1. O Sarinah (1931)
  2. Rayuan Pulau Kelapa (1944)
  3. Gugur Bunga (1945)
  4. Halo-Halo Bandung (1946)
  5. Selendang Sutera (1946)
  6. Sepasang Mata Bola (1946)
  7. Melati di Tapal Batas (1947)

Lihat juga video 'Ini Versi Asli Lagu 'Selamat Lebaran' yang Penuh Kritik Sosial':

[Gambas:Video 20detik]



Ismail Marzuki jadi sosok maestro musik yang namanya terus terkenang. Untuk lebih lengkap soal profil Ismail Marzuki, dapat dilihat di halaman selanjutnya.

Ismail Marzuki: Wafat di Pangkuan Istri

Ismail Marzuki menikah dengan Eulis Zuraidah, penyanyi keroncong asal Bandung. Mereka mengadopsi seorang anak perempuan bernama Rahmi Asiah. Tahun 1950, ia mengalami masa-masa sulit di mana beberapa pihak berusaha menghancurkan usahanya untuk mengembangkan kesenian daerah.

Rupanya, siang hari pada 25 Mei 1958 menjadi hari terakhir bagi Ismail Marzuki berkumpul bersama keluarganya. Ia meninggal dunia di pangkuan istrinya setelah makan siang bersama-sama. Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Pada batu nisannya dipahatkan lagu Rayuan Pulau Kelapa.

Beberapa puluh tahun kemudian, pemerintah berniat memindahkan makamnya ke Taman Makan Pahlawan di Kalibata. Namun keluarga menolak dan menganggap hal tersebut bukanlah kepentingan yang mendesak. Bagi pihak keluarga, di mana pun jasadnya dikubur, karya Ismail Marzuki tetap abadi di hati rakyat Indonesia.

Ismail Marzuki: Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

Ismail Marzuki mendapat gelar pahlawan nasional. Gelar itu ia dapatkan bersamaan dengan Maskoen Soemadiredja, Andi Mappanyukki, Raja Ali Haji, KH Achmad Ri'fai, dan Gatot Mangkoepradja.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November di Istana Negara, Rabu (10/11/2004). Nama Ismail Marzuki diabadikan sebagai nama Pusat Kesenian Jakarta TIM, yang terletak di Jl Cikini, Jakarta Pusat.

Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads