Sebelum ke Patung Kuda, Massa Aksi 10 November Kumpul di Masjid Cut Meutia

Sebelum ke Patung Kuda, Massa Aksi 10 November Kumpul di Masjid Cut Meutia

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 11:04 WIB
Sebelum ke Patung Kuda, Massa Aksi 10 November Kumpul di Masjid Cut Meutia
Aliansi Rakyat Menggugat dan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) sudah mulai berkumpul di depan Masjid Cut Meutia (Wildan Noviansah/ detikcom)
Jakarta -

Massa demo Hari Pahlawan yang terdiri dari Aliansi Rakyat Menggugat dan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) sudah mulai berkumpul di depan Masjid Cut Meutia, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Massa tersebut nantinya akan menggelar aksi di sekitar kawasan Monas, Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan detikcom pada Rabu (10/11/2021) pukul 09.00 WIB, massa demo sudah mulai berdatangan untuk melakukan aksi damai.

Tampak mereka tengah berdiskusi tentang tuntutan dan juga aspirasi yang akan disampaikan. Di sampingnya terparkir mobil pick up bertulisan 'Aliansi Rakyat Menggugat' lengkap dengan pengeras suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, massa akan mulai bergerak pada pukul 11.00 WIB dan melakukan long march dari Masjid Cut Meutia sebagai titik awal menuju Patung Kuda.

Koordinator lapangan dari PPMI, Ato, mengatakan total massa demo yang akan berkumpul diperkirakan 500 orang.

ADVERTISEMENT

"Totalnya kurang-lebih kita ada 500 orang gabungan Aliansi Rakyat Menggugat dan juga PPMI," katanya.

Ato menjamin tidak ada keributan dalam aksi damainya tersebut. Sebab, mereka akan fokus pada penyampaian aspirasi dan tuntutan.

"Ini aksi damai, tidak akan ada kericuhan. Kita cuman minta presiden dengarkan aspirasi kami, dengarkan tuntutan kami," katanya.

Adapun sejumlah tuntutan massa aksi tersebut di antaranya meminta agar pejabat yang diduga bisnis PCR dicopot, meminta UU Omnibus Law dibatalkan, mengusir TKA China, pecat oknum polisi yang melakukan kekerasan, menghentikan kriminalisasi ulama, dan lainnya.

"(Harapan) semua tuntutan dipenuhi. Segera pecat menteri yang bisnis PCR, tidak dibenarkan secara moral dia, konsep beragama dan juga berpancasila. Rakyat bukan marah lagi tapi sudah murka karena bisnis tersebut. Kita minta Jokowi bicara jangan hanya diam saja," ujar Ato.

(yld/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads